Adiluhung Lepas Kapal Prototipe 3 In One

Bangkalan, Suryanasional.com – Kapal Motor Penumpang (KMP) Dharma Bahari Sumekar III (DBS) produksi galangan kapal PT Adiluhung Saranasegara Indonesia (Adiluhung/ASSI), merupakan kapal penumpang prototype. Selain tergolong prototype, kapal pesanan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep ini merupakan kapal pertama jenis Cargo Ropax 300 – A.065.17F yang diproduksi Adiluhung dengan 3 keunggulan.

“Karena memang kapal ini bisa menampung penumpang, juga cargo dan mampu mengangkut sebagian kendaraan. Jadi, cukup mengakomodir, dan bisa dikatakan kapal three in one,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT ASSI, Anita Puji Utami saat dikonfirmasi usai pelaksanaan launching KMP Dharma Bahari Sumekar III di galangan kapal Desa Ujung Piring, Socah, Bangkalan Madura, Selasa (14/8/2018).

Di acara peluncuran yang dihadiri para sejumlah stakeholder/instansi terkait serta Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi dan anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo ini, diungkapkan, kapal dengan kontrak dalam lelang umum senilai Rp 37.925.000.000 tersebut cukup efektif dan efisien, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Madura. “Begitu juga dari sisi kecepatan, peralatan lainnya sesuai dengan aturan intiernasional. Jadi, kapal ini cukup andal,” tukas Anita.

Ditanya soal kesulitan saat produksi? Anita mengaku, faktor tersebut bukan menjadi masalah di PT ASSI, karena sudah berpengalaman dalam pembuatan bangunan kapal baru. Hanya saja, proses desain kapal terpaksa mengulang dari skema gambar awal dari kapal tersebut. “Karena, kami harus mengevaluasi dan mendesain ulang dari desain yang sudah ada. Meski perlu waktu, kami juga melakukan approval ke BKI (Biro Klasifikasi Indonesia, red),” tuturnya.

Seiring hal itu, Anita terus memacu pengerjaan kapal secara paralel dengan mengerahkan seluruh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki PT ASSI dan dibantu pihak ketiga dalam proses pengerjaan. Selain itu, PT ASSI juga terbantu dengan satker dan pimpro kapal dari Pemkab Sumenep yang aktif dalam sebulan atau kadang dua minggu sekali melakukan monitoring.

“Dengan begitu, kami terpacu dalam kecepatan pembangunan kapal ini. Alhasil, proyeksi pembuatan kapal dapat dikerjakan lebih cepat dari ketentuan yang disepakati dalam jadwal kontrak kerja,” ulas Anita.

Namun demikian, Anita tetap memaksimalkan penuntasan kapal yang sudah diperhitungkan keandalan dan stabilisasinya terhadap terjangan ombak setinggi 3 meter tersebut. Ia meyakinkan, kapal buatan PT ASSI yang semua sistem permesinannya sudah siap ini dapat selesai tepat pada peringatan hari jadi Pemkab Sumenep, Oktober 2018. “Kami akan percepat untuk melakukan penyelesaian season proporsi, permesinan dan juga interiornya,” yakinnya.

Sementara, Wabup Sumenep, Achmad Fauzi mengungkapkan, kebutuhan transportasi masyarakat di Madura, tidak sebatas pengadaan proyek KMP Dharma Bahari Sumekar III saja. Melainkan, lebih banyak lagi moda transportasi jenis kapal yang diproduksi untuk mengangkut potensi di Madura. “Hanya saja, kami terkendala anggaran untuk memenuhi kebutuhan transportasi. Proyek kapal ini saja berasal dari dana sharing antara Pemprov Jatim dengan Pemkab Sumenep,” aku Fauzi, sapaannya.

Ia berharap, selain penumpang, potensi lain di Madura, seperti perikan dan kegiatan kapal offshore untuk eksplorasi minyak dan gas (migas), bisa dilakukan pemerintah daerah. Seperti halnya sarana transportasi dalam bidang perikanan yang belum bisa terakomodir secara penuh di Madura.

“Karena potensi ikan di Sumenep cukup luar biasa dan hampir 60 persen kebutuhan ikan di Jawa Timur berasal dari Madura. Kami butuh kapal penyangga untuk mengambil ikan dan dibawa ke daratan. Kami tidak bisa melakukan itu, karena sebagai penyangga ada ICTS (Integrated Cold Storage System, red) yang memang sudah kerja sama dengan Perinus (Perikanan Nusantara, red). Makanya kami dorong Perinus untuk membuat kapal penyangga dari tengah menuju daratan,” ulas Wabup Fauzi. (Budi R/ms)