Apresiasi Ganjar Ihwal Kinerja Puan Maharani, Bukan Popularitas dan Wajah Tampan

Jakarta, Suryanasional.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo apresiasi ihwal pernyataan Ketua DPR RI, Puan Maharani tentang kriteria Calon Presiden (Capres) yang dianjurkan untuk dipilih pada Pemilu 2024.

Dihadapan kader PDI-P DPC Wonogiri, Puan Maharani berseru untuk memilih Capres yang benar-benar mencintai Indonesia dan tulus bergotong royong membangun negeri.

“Pilihlah orang yang betul-betul cinta Indonesia. Dukung orang yang memang mau bergotong-royong untuk membangun bangsa ini bersama,” ungkap Puan pada Jumat (29/04/2022).

Menurut Puan, anjuran untuk memilih pemimpin yang mau bergotong-royong itu penting.

Menurut cucu proklamator itu, saat ini muncul kecenderungan orang memilih pemimpin hanya karena berwajah tampan, akrab dengan media sosial, dan elok dipandang di layar televisi.

Selain itu, Puan juga menyoroti kecenderungan pemilihan Capres yang bias jender. “Kadang-kadang sekarang kita ini suka yo wes la dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan.”

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, sentilan Puan itu ditujukan kepada para Capres potensial yang menurut penilaian publik masuk dalam kategori berwajah tampan. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Soal capres ganteng itu bisa Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Empat orang ini menurut penilaian publik masuk kategori ganteng,” ujar Adi pada Jumat (29/04/2021).

Lantas bagaimana respons Ganjar?

Ganjar mendukung dan membenarkan penyataan Puan itu. Menurut dia, pemimpin haruslah orang yang bisa bekerja untuk rakyat.

“Yo bener. Golek sing iso nyambut gawe. Disampaikan untuk orang harus bekerja,” ungkap Ganjar pada Jumat (29/04/2022).

Lebih lanjut Ganjar menilai pernyataan Puan itu sebagai peringatan untuk semua kepala daerah agar lebih giat lagi bekerja dan benar-benar dekat dengan rakyat.

“Itu peringatan buat semua kepala daerah agar sering-sering turun ke rakyat.”(Lex/*).