AS Dan Indonesia Tingkatkan Akses Air Minum untuk Masyarakat Pada Hari Air Sedunia 2019

Editor:Tri Karyono|Reporter:Anto

Suryanasional.com|Surabaya,-Pemerintah Amerika Serikat yang diwakili USAID, bekerjasama dengan Bapennas RI & menggandeng Coca Cola, memberikan akses ketersediaan air minum bagi masyarakat komunal Pada peringatan Hari Air Sedunia di Surabaya.

Kegiatan ini ditandai dengan peresmian program Master Meter untuk air minum komunal di Bubutan, Surabaya. Jumat (22/3/2019). Program ini akan menyediakan air minum bagi 6000 masyarakat berpenghasilan rendah melalui 1200 sambungan rumah.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Badan Pembangunan lnternasional Amerika Serikat (USAID), Erin E. Mckee, Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti, Konsul Jenderal AS di Surabaya, Mark McGovern, Direktur Pelayanan PDAM Surabaya, Anizar Firmadi, dan Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI), Titie Sadarini.

Menurut Erin E. McKee, peringatan Hari Air Sedunia 2019 berfokus pada upaya untuk mengatasi krisis air, dengan cara menyelesaikan masalah bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang sulit mengakses air bersih yang aman & berkelanjutan. “Sebab banyak penyakit mematikan ditularkan melalui air minum terkontaminasi yang dikonsumsi, karena kurangnya akses terhadap sumber air minum yang aman.

Masalah lainnya meliputi kurangnya akses terhadap air, ketersediaan air yang sulit terjangkau, serta masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan sering menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk air,” ujar Erin.

“Menandai 70 tahun hubungan AS & Indonesia, kami bangga kemitraan ini dapat meningkatkan akses air minum dan sanitasi bagi hampir lima juta penduduk Indonesia. Kami ingin melanjutkan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia, untuk mencapai TPB di bidang air minum, sanitasi dan perilaku higiene pada tahun 2030.

Serta memastikan akses setara bagi kelompok miskin dan terpinggirkan,” tambah Erin.
Program Master Meter yang melibatkan USAID IUWASH PLUS, PDAM Surabaya, serta beberapa mitra swasta, termasuk CCFI, berfokus untuk mendalami mengapa banyak orang diperkotaan sulit mengakses air minum dan sanitasi yang bersih & aman, serta pengelolaan air secara berkelanjutan.

Program ini akan menyediakan solusi alternatif untuk melayani masyarakat berpenghasilan rendah perkotaan yang sering tinggal di permukiman informal (dan akibatnya tidak dapat memiliki lahan). Hingga menyulitkan PDAM untuk menyediakan akses melalui sambungan reguler.

Melalui program ini, PDAM menyediakan infrastruktur dan layanan hingga ke master meter. Lalu masyarakat dengan dukungan dari program terkait, akan mengelola distribusi air, termasuk operasional dan pemeliharaannya.

Sementara itu, Direktur Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti mengatakan, bahwa pihaknya sangat menghargai kemitraan dengan Amerika Serikat untuk penanganan layanan esensial, seperti air minum, yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami mengapresiasi program ini di Surabaya, di mana Pemerintah-Donor-Swasta berkolaborasi untuk memberikan layanan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui program Master Mater. Kami berharap inisiatif ini dapat direplikasi di kota lain di Indonesia, sehingga dapat mempercepat pencapaian akses air secara universal,” ujarnya.

Direktur Pelayanan PDAM, Anizar Firmadi mengatakan bahwa Pemkot Surabaya berkomitmen untuk menyediakan akses yang terjangkau bagi semua, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah. “Tingkat akses air minum di Surabaya saat ini sudah mencapai 98%, sebagian besar sisanya berada di area yang sulit. Program Master Meter merupakan salah satu terobosan untuk mencapai akses 100%,” ujarnya.