Bu Nyai Nusantara Dukung Pemerintah Dalam Program Inklusi Keuangan Pondok Pesantren

Bojonegoro, Suryanasional.com – Bu Nyai Nusantara mengapresiasi kebijakan pemerintah ihwal akselerasi keuangan di pondok pesantren dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Menindak lanjuti program pemerintah tersebut, Bu Nyai Nusantara dalam waktu dekat akan membuat program kios santri di Bojonegoro.

“Kios santri ini merupakan implementasi dari Bu Nyai Nusantara untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam program pemberdayaan ekonomi pesantren melalui inklusi keuangan di pondok pesantren,” kata Ketua Bu Nyai Nusantara Kabupaten Bojonegoro, Hj. Nurul Rohmah, Minggu (27/3/2022) saat melakukan pertemuan rutin Bu Nyai Nusantara se-Kabupaten Bojonegoro, di Desa Tanjung, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro.

Kios santri ini, lanjut Hj. Nurul Rohmah, adalah bagian dari upaya Bu Nyai Nusantara untuk mendukung dan bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berlandaskan Akhlakul Karimah. Dalam program kios santri, Bu Nyai Nusantara akan bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Disampaikan Hj. Nurul Rohmah,bahwa program inklusi keuangan di pondok pesantren merupakan bentuk dari perhatian pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi terutama di pondok pesantren.

“Program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam dunia pesantren. Program diharapkan bisa menumbuhkembangkan sektor pemberdayaan pondok pesantren agar bisa mandiri sekaligus bisa memberdayakan masyarakat sekitar,” kata Hj. Nurul Rohmah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Hj. Mitro’atin yang turut hadir dalam pertemuan rutin Bu Nyai Nusantara Kabupaten Bojonegoro, mendukung sepenuhnya program inklusi keuangan di pondok pesantren.

“Pondok pesantren di Indonesia jumlahnya ada puluhan ribu. Dengan adanya program inklusi keuangan ini diharapkan dapat meningkatkan aspek pemberdayaan di lingkungan pondok pesantren,” katanya.

Selain sebagai lembaga dakwah, lanjut Hj. Mitro’atin, pondok pesantren bisa juga berfungsi sebagai motor penggerak sektor perekonomian.

“Dengan adanya program inklusi keuangan di pondok pesantren ini, selain sebagai lembaga dakwah, pondok pesantren bisa pula sebagai penunjang sektor perekonomian nasional, sehingga ke depan bisa berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional,” tandas perempuan yang juga Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Bojonegoro.(Lex/red).