Danguspurla Koarmada II Ikuti Seminar Juga Temu Ilmiah Nasional Call For Paper Dan Poster

Suryanasional.com| Surabaya,-Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II Laksamana Pertama TNI Erwin S. Aldedharma, S.E., M.M., M.Sc., mewakili Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Didik Setiyono S.E., M.M., mengikuti Seminar dan Temu Ilmiah Nasional Call for Paper and Poster Universitas Hang Tuah, bertempat di Gedung Universitas Hang Tuah Surabaya. Rabu (29/08/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Keynote Speech Pangkoarmada II yang dibacakan oleh Dangupurla Koarmada II menyampaikan bahwa, dalam seminar dan temu ilmiah nasional tentang kesehatan mental pesisir merupakan wadah tukar pikiran maupun tukar informasi. “Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia, posisinya sangat strategis dengan luas wilayah Yurisdiksi Nasional mencapai 5,8 juta kilometer persegi. Kondisi tersebut membawa implikasi yang sangat kompleks terhadap keamanan dan upaya membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia”, ungkapnya.

TNI Angkatan Laut dalam hal ini memiliki peran yang signifikan dalam menjaga keamanan dan penegakan hukum di laut. Dalam perspektif keamanan, untuk menjamin keberhasilan visi poros maritim dunia, maka aspek keamanan maritim menjadi hal penting yang harus diperhitungkan, karena stabilitas keamanan maritim menjadi prasyarat keberhasilan pembangunan bidang lainnya. Agar dapat memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan maritim Indonesia, terkait hal tersebut maka dalam rangka menjamin pembangunan ekonomi nasional yang berbasis kelautan, negara kita ini menjadi sangat tergantung pada terwujudnya kondisi laut yang aman dan terkendali, demi menjamin integritas wilayah serta menjamin kepentingan nasional.

Tercapainya kondisi ketahanan nasional sebagaimana disampaikan tadi juga dipengaruhi oleh masyarakat yang memiliki kekuatan mental yang tangguh. Namun saat ini dinamika sosial, budaya pertahanan dan keamanan mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.

Oleh sebab itu, Pangkoarmada mengatakan, “Kondisi masyarakat pesisir yang tangguh merupakan pondasi yang kuat bagi kemajuan maritim Indonesia sekaligus menunjang kesejahteraan nasional. Kesehatan mental masyarakat pesisir menjadi tanggung jawab kita bersama, dimulai dari individu masyarakat yang selaras dengan undang-undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa yang mendefinisikan kesehatan jiwa sebagai kondisi seseorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial, sehingga individu menyadari kemampuan sendiri yang mampu mengatasi tekanan, dapat bekerja produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya”, kata Laksda TNI Didik Setiyono. (Budi R/Pen).