Data DLH Tiga Kali Kebocoran, EMCL Mengelak Tidak Ada

Bojonegoro, Suryanasional.com – Dinas lingkungan hidup (DLH) kabupaten Bojonegoro memberikan data dugaan kebocoran gas di lapangan banyu Urip Exxonmobil Cepu limited (EMCL). Selama tahun 2017 ini tercatat sudah tiga kali peristiwa yang menyebabkan beberapa korban dari masyarakat sekitar lokasi.

” Data kita setahun ini sudah tiga kali terjadi,” Ujar Kepala dinas lingkungan hidup (DLH) kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah.

DLH mengalami kesulitan saat melakukan pengecekan lapangan ketika peristiwa dugaan kebocoran gas terjadi dimana warga mengalami mual muntah hingga dilarikan ke Puskesmas terdekat.

EMCL sebagai operator migas disana dinilai kurang terbuka terhadap DLH sebagai perwakilan pemkab. DLH kesulitan berkoordinasi dan meminta data saat ada peristiwa dugaan kebocoran.

” Mereka tertutup, kita kesulitan memperoleh data, kan kalau ada peristiwa dugaan kebocoran gas itu kita kesana langsung hilang,” Jelasnya.

Sementara itu perwakilan EMCL Rexy Mawardi jaya ketika dikonfirmasi terkait tiga kali dugaan kebocoran gas itu mengelak. Kata Rexy, tidak ada bukti bahwa masyarakat yang saat itu mual dan muntah hingga dilarikan ke Puskesmas terkena paparan gas H2S.

” Tidak ada bukti bahwa itu dari kebocoran gas,” Kata Rexy.

Selain itu pihak EMCL menduga ada keanehan, kenapa dari beberapa peristiwa korban selalu sama. Alat pendeteksi gas H2S milik EMCL juga tidak menunjukkan adanya kebocoran.

EMCL sudah bersedia menanggung biaya pengobatan dari para korban, kalaupun ada permintaan yang tidak sesuai dengan kerugian warga EMCL masih melakukan mediasi.

” Kita sudah bersedia menanggung kerugian , ini juga masih proses mediasi dengan para korban,” Jelasnya.

EMCL juga menepis bersikap tertutup, kalaupun DLH ingin ke lapangan banyu Urip pihaknya sangat terbuka.knowledge googleютуб фильмpandaseo оптимизация