Dorong IPM, Pemkab Tingkatkan Program Beasiswa Scientist Dan 2 Sarjana 1 Desa

Bojonegoro, suryanasional.com – Guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta Sumber Daya Manusia (SDM) demi memujudkan pembangunan Bojonegoro secara berkelanjutan, program Beasiswa Scientist dan Dua Sarjana Satu Desa yang digalakkan Pemkab Bojonegoro sejak tahun 2020 lalu kini makin mantap. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah pada peringatan Haul Ke-29 International KH. Moh. Sholeh bertempat di Pondok Pesantren Attanwir Talun Kec. Sumberrejo Kabipaten Bojonegoro, Jumat (06/08/2021).

Acara yang berlangsung secara virtual dan standart prokes covid 19 tersebut turut di dihadiri Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah (secara virtual), Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, M.Ag, Alumni Ponpes Attanwir yakni Kasdim 0826 Pamekasan Mayor Infantri Imam Suroso (secara virtual), Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. DR. Zaenudin. MA (secara virtual) serta Pengasuh Ponpes Attanwir KH. Ahmad Fuad Sahal, dan Drs. KH. Nafik Sahal.

Dalam kesempatannya, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan, hadirnya Ponpes salah satunya Ponpes Attanwir Talun yang didirikan oleh ulama besar KH. Moh. Sholeh ini merupakan salah satu bukti kontribusi/sumbangsih nyata di Bojonegoro dalam dunia Pendidikan yang kini makin berkembang hingga berdiri Perguruan Tinggi Attanwir. Pemkab Bojonegoro akan terus mendorong keberadaan Pendidikan kombinasi, yakni Pendidikan akhiratnya ada maupun Pendidikan duniawinya juga ada.

“Program Dua Sarjana Satu Desa yang dimulai sejak tahun 2020 lalu yang hanya difokuskan pada Mahasiswa Bojonegoro dari PTN (Perguruan Tinggi Negeri) Se-Indonesia dari prodi multi ilmu (scientist maupun non scientist), kini di tahun 2021 Mahasiswa Bojonegoro dari PTS (Perguruan Tinggi Swasta) yang ada di Bojonegoro dapat berkesempatan mengikuti program beasiswa tersebut agar sama-sama merasakan manfaatnya,” ucap Bupati Anna.

Hal ini menjadi ikhtiar Pemkab untuk mensuport Perguruan Tinggi yang ada di Bojonegoro agar bisa terwujud, melihat betapa sulitnya persaingan bagi masyarakat Desa yang ingin melanjutkan putra/putrinya untuk masuk ke jenjang PTN, belum lagi persoalan biaya hidup akan menjadi kendala/beban.

“Sehingga kini mahasiswa Bojonegoro dari PTS yang ada di Bojonegoro pun memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mendapatkan beasiswa,” ungkap Bupati. (Lex/Red)