Ngawi Suryanasional.com – Kepala Dinas Pendidikan turun tangan di SMPN 5 Ngawi setelah mendapatkan laporan adanya 2 siswa di sekolah tersebut yang terpapar covid-19. Selain itu, Disdik Ngawi juga melakukan tracing terhadap 50 orang termasuk siswa dan guru.
Dari hasil tracing baik siswa dan guru SMPN 5 Ngawi, sebanyak 50 orang tersebut dinyatakan negatif covid-19. Kelapa Sekolah SMPN 5 Ngawi, Tarkum mengatakan, dengan ditemukannya kasus positif maka dilakukan tracing untuk mencegah rantai penyebaran Covid-19. Menurutnya, 2 siswa yang terpapar covid-19 itu masih dalam lingkup 1 kelas.
“setelah saya dapat kabar dari puskesmas Ngawi purba terkait siswanya yang sakit di rujuk ke Rumah Sakit At’tin dan RSUD lalu di PCR hasilnya positif Covid 19, saya langsung menghubungi kepala dinas pendidikan agar langsung sigap menyikapinya dan lalu di lakukan Tracing di sekolahan dalam 1 kelas,” ucap Kepala SMPN 5 Ngawi, Kamis (27/01/2022).
Sementara Kepala dinas pendidikan Kabupaten Ngawi, Sumarsono mengatakan, pihaknya ikut prihatin atas laporan kepala sekolah adanya 2 siswa yang sakit dan di rawat di puskesmas Ngawi purba. Kemudian 2 siswa tersebut di rujuk ke Rumah Sakit At’tin untuk dilakukan PCR. Setelah hasil PCR keluar, 2 siswa tersebut dinyatakan positif covid-19.
“setelah mendapat laporan, kami langsung berkordinasi dengan satgas Covid 19 melalui dinas kesehatan merekomendasikan untuk pembelajaran di hentikan,” terang Sumarsono.
Sumarsono menambahkan, tindakan dari Disdik Ngawi memberlakukan mulai tanggal 27 Januari sampai 9 Februari pembelajaran tatap muka di alihkan menjadi pembelajaran secara daring. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus Covid 19 dan klaster baru. Kemudian, Disdik Ngawi juga mengadakan tracing 1 kelas pada H-9 pada 32 siswa. Hasil tracing, para siswa tersebut dinyatakan negatif. Tidak hanya berlaku pada siswa, tracing juga dilakukan untuk para guru.
“Mulai tanggal 5 Januari PTMP dilaksanakan 100 persen, dan mulai hari itu juga dinas pendidikan membagi tim untuk bahan mengevaluasi untuk rapat kordinasi bersama dengan semua lembaga baik itu Paud, SD, SMP, atau sekolahan negri swasta, dalam intinya kami akan mempercepat dan agar tidak menjadi klaster baru lagi di dalam ruang sekolah,” jelasnya (Fir/Red)