Gelar Seminar Tata Kelola Air Dan DAS, Bupati Anna Komitmen Prioritaskan Kebutuhan Air Bagi Sektor Pertanian

Bojonegoro, Suryanasional.com – Pemkab Bojonegoro menggelar “Seminar Tata Kelola Air Dan Pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) Secara Terpadu” di di Aula Gedung Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Jumat (23/10/2020). Bersaman juga dilakukan penandatanganan Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Gongseng.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan bahwa terealisasinya percepatan pembangunan Bendungan Gongseng semata-mata bukan karena faktor anggaran atau ada maupun tidaknya ahli bendungan. Menurutnya semua karena koordinasi dan komunikasi yang intens dari berbagai pihak.

“Terealisasinya percepatan bendungan Gongseng karena adanya koordinasi yang intens dari para pihak. Ada jalan keluar untuk menjawab tantangan-tantangan hingga akhirnya Pemkab Bojonegoro komitmen dalam pembangunan Bendungan Gongseng ini, sehingga bisa terwujud seperti sekarang ini,” kata Anna Mu’awanah.

Menurut Bupati Anna, program pembangunan bendungan Gongseng ini sangat diharapkan. Dengan adanya Bendungan Gongseng ini tentunya akan bisa mengairi lahan pertanian yang tidak dijangkau waduk pacal dan Bengawan Solo. Selama ini masyarakat telah lama menunggu dan akhirnya Bupati Bojonegoro merespon keluhan masyarakat.

“Pada tahun 2021 nanti, selain adanya Bendungan Gongseng (primer), juga akan ada saluran sekunder dan tersier sehingga bisa nyambung,” kata Anna Muawanah.

Bupati Anna optimis antara bulan Mei hingga Juni 2021 nanti sudah bisa digunakan untuk mengairi lahan yang jauh dari Bengawan Solo dan Waduk Pacal.

“Sehingga dengan adanya Bendungan Gongseng ini, lahan yang sebelumnya hanya 2 kali tanam dalam setahun, nantinya bisa tanam hingga 3 kali,” pungkas Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Agus Rudyanto menyampaikan bahwa, pada tahun 2020 ini, di Kabupaten Bojonegoro terdapat 32 lokasi yang mendapatkan bantuan program P3-TGAI (Pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi).

Bantuan program P3-TGAI diantara Kabupaten di hilir Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro yang paling banyak mendapatkan bantuan.

“Ini semua karena adanya koordinasi serta komunikasi yang terjalin baik antara Pemkab Bojonegoro dengan BBWS Bengawan Solo,” kata Agus Rudyanto.

Dijelaskan Agus Rudiyanto, bahwa Bendungan Gongseng yang berada di Kecamatan Temayang ini dibangun pada tahun 2014. Saat ini progres pembangunannya sudah hampir selesai. Nantinya diharapkan pada bulan Mei-Juni 2021 bisa dilakukan pengisian, dan sedianya Insya Allah nanti pada bulan Desember 2021 bisa diresmikan oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo.

Agus Rudiyanto menuturkan, Bendungan Gongseng ini bisa menampung volume hingga 22 juta meterĀ³ air dengan tinggi 34 meter, serta bisa mengairi lahan pertanian seluas 6200 hektare.”Selain nantinya berfungsi sebagai pasokan air lahan pertanian, juga bisa sebagai wisata di Bojonegoro,” katanya.

Hadir dalam acara ini diantaranya Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah sebagai nara sumber, Kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo Agus Rudyanto, Kepala Bakorwil Bojonegoro Dyah Ayu Ermawati, Forkopimda, Sekda Nurul Azizah, Dirut Perhutani Bojonegoro, Dirut PDAM Bojonegoro, Kepala OPD, Camat, Kades, NGO, Dan Kelompok Hippam

Seperti diketahui penyediaan air bersih di Kabupaten Bojonegoro mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat serta mempengaruhi pengembangan perekonomian. Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan air untuk kebutuhan rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, perikanan maupun perkebunan.

Ini semua temtunya memerlukan pemikiran bersama terkait tata kelola penggunaan air untuk rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan.

Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi Kabupaten Bojonegoro saat ini diantaranya :
1. Tingkat pelayanan dan pengelolaan air bersih yang perlu ditingkatkan.
2. Kualitas dan kuantitas yang sangat fluktuatif pada musim hujan maupun kemarau.
3. Teknologi yang digunakan untuk proses pengolahan,