Hidayatulloh Resmi Jabat Rektor Umaha Periode 2023-2027

Sidoarjo, Suryanasional.com – Universitas Ma’arif Hasyim Latif ( Umaha) resmi dipimpin rektor baru, yakni dr. H. Hidayatullah, Sp.S. yang dilantik Kamis (16/3/2023). Hidayatullah dilantik untuk menjabat periode 2023-2027 dengan menggantikan Achmad Fathoni Rodli.

Pelantikan  berlangsung di Graha Anugerah Gedung Kampus Umaha, Jalan Ngelom Magare, Sepanjang, Taman Kamis (16/03/2023).

H. Hidayatullah mengatakan, jabatan sebagai rektor adalah amanah yang diberikan untuk mengembangkan Umaha menjadi lebih baik lagi.

“Hasil kerja yang sudah baik, harus terus dilanjutkan. Terus bekerja menuju yang lebih baik lagi. Ke depan akan dilakukan pembenahan setiap tahun, terutama memaksimalkan tenaga tenaga profesional civitas Umaha, serta mengakomodir kebutuhan mahasiswa,” katanya.

“Nantinya Umaha akan melengkapi dengan tambahan prodi kesehatan. Sebab, output lulusan nya sedikit saat ini. Seperti kebutuhan fisioterapi, analisis medis yang banyak sangat dibutuhkan saat ini.” Prodi prodi lainnya. Rencana juga akan dibuka. Seperti S2 Manajemen Rumah Sakit, S2 Teknik Mesin, Prodi Hukum Kesehatan, dan S2 Analisis Kesehatan,” kata H. Hidayatullah.

Segenap civitas Umaha juga mengucapkan terimakasih kepada Achmad Fathoni atas jasa dan pengabdiannya yang telah membawa Umaha menjadi perguruan tinggi yang mampu bersaing secara nasional dan global.

Hadir dalam pelantikan ini antara lain, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor; Ketua DPRD Sidoarjo H. Usman; Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar; Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar; Ketua PCNU Sidoarjo Zainal Abidin; Forkompinda setempat, dan segenap keluarga besar Umaha Sidoarjo.

Sementara itu, Ketua YPM Sidoarjo Ahmad Makki berharap, dengan adanya rektor baru ini bisa membawa nuansa yang lebih segar.

“Semoga dengan rektor baru, bisa berdampak baik untuk kemajuan civitas akademika Umaha Sidoarjo,” ungkapnya.

Dijelaskannya, jika saat ini dengan merebaknya kecerdasan buatan bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk memenuhi kewajiban tugas tugas belajarnya.

“Ini juga bisa membawa dampak yang negatif, seperti Chat GPT yang digunakan mahasiswa, tinggal cari sedikit bisa menghasilkan produk baru, namun kompetensi/ kemampuan yang didapat mahasiswa tidak ada. Sehingga membuat mahasiswa tidak paham akan ilmu yang dipelajari,” kata Ahmad Makki.(Adi/red).