Inilah Program Bojonegoro Dalam Menunjang Semua Lini Sektor Pembangunan

Bojonegoro, Suryanasional.co. – Pemkab Bojonegoro menggelar pertemuan konsultasi masyarakat di Balai Desa Semambung Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Minggu (03/09/2020).

Pertemuan itu dalam upaya menjelaskan tentang program-program pembangunan Bojonegoro beserta implementasinya. Diantaranya adalah program pembangunan infrastruktur Jembatan Kanor – Rengel (Kare) dan program – program pendidikan dan kesehatan serta program lainnya.

Sekda Kabuapayen Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan, pembangunan jembatan Kanor-Rengel (kare) pelaksanaannya akan dilakukan di tahun 2021. Rencananya  jembatan Kare akan dibangun tahun ini. Namun karena adanya kendala pandemi Covid-19 maka pembangunan jembatan dialokasikan di tahun 2021.

Pembebasan tanah untuk pembangunan jembatan Kare telah selesai dilakukan. Ada 32 bidang tanah di Desa Semambung dan Tuban sudah tertuntaskan. Jembatan ini diharapkan dapat membuka akses arus ekonomi yang dapar meningkatkan taraf ekononi masyarakat,” kata Nurul Azizah.

Sementara terkait program pendidikan dan kesehatan, Nurul Azizah menjelaskan bahwa Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mempunyai perhatian terhadap layanan dasar masyarakat yakni pendidikan lewat beasiswa scientis dan satu Desa dua sarjana, kesehatan dengan pelayanan gratis dirumah sakit kelas III.

“Program tersebut menjadikan Bojonegoro masuk UHC (universal health care) dan satu-satunya Kabupaten Se-Jawa Timur dengan prosentase 98,76% dari jumlah 1,3 juta jiwa penduduk tercover oleh BPJS yang dibiayai oleh Pemkab Bojonegoro,” katanya.

Untuk sektor ekonomi, Nurul Azizah mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur jalan cor mulai tahun 2019 ada 121 Km sudah rampung, sedangkan di tahun 2021 nanti ada 154 Km, artinya semua di Kab. Bojonegoro sudah seperti jalan tol tuturnya.

Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Bojonegoro Retno Wulandari mengatakan, bahwa rencana pembangunan jembatan Kare ini akan melintasi dua Kecamatan yakni Kanor Bojonegoro dan Rengel Tuban.

“Saat ini proses pembangunan Jembatan Kare masih dalam perencanaan. Desain sudah selesai dan beberapa telah dilakukan proses review dan sudah selesai,” kata Retno Wulandari.

Menurut Retno, Rencananya jembatan Kare akan dibangun dengan bentang 210 Meter, terdiri dari struktur bawah yang meliputi pilar, abutment, struktur atas dan desain. Menurutnya Dengan dilaksanakannya pertemuan konsultasi masyarakat ini sebagai salah satu syarat untuk melengkapi dokumen untuk proses recount text grand desain.

Sementara itu Kepala Dinas PU Penataan Ruang Kabupaten Tuban Agung Supriyadi mengungkapkan, rencana pembangunan jembatan Kare ini merupakan project yang sangat strategis yang menghubungkan dua Kabupaten.

“Jembatan Kare merupakan proyek strategis, dimana nantinya akan ada multiplier effect yang luar biasa di kedua Kabupaten, baik dari segi transportasi, perekonomian, maupun sektor yang lainnya. Pemkab. Tuban akan selalu mendukung penuh dengan adanya rencana pembangunan jembatan Kare tersebut,” kata Agung Supriyadi.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan berita acara pertemuan konsultasi masyarakat oleh Kades Semambung Neny Rachmawati, Kades Ngadirejo Gatot, Tokoh masyarakat Desa Semambung Rais, Tokoh masyarakat Desa Ngadirejo Januri, Warga Masyarakat Desa Semambung Sukardi dan Warga masyarakat Desa Ngadirejo H. Muklisin.(Lex/red).