ISNU Bojonegoro Perkuat Ketahanan Pangan ditengah pandemi Covid-19

Bojonegoro, suryanasional.com – Pandemi Covid-19 tidak mengurangi semangat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terhadap kondisi sosial disekitarnya. Melalui forum majlis fikir yang menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, badan otonom (Banom) NU berupaya memperkuat ketahanan pangan ditengah pandemi.

Acara yang dikemas santai syawalan dan majlis fikir mengusung tema ‘ketahanan pangan ditengah pandemi’, selain berlangsung ditempat terbuka, seluruh peserta menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Hadir sebagai narasumber Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro, Zaenal Fanani, yang juga pengurus Pimpinan Cabang (PC) ISNU Kabupaten Bojonegoro.

“Dulu Indonesia dikenal swasembada pangan, termasuk dikenal pengekspor gula terbesar,” kata Zainal Fanani.

Dipaparkan Zainal, kondisi pertanian Indonesia terutama Kabupaten Bojonegoro yang berpotensi, seperti tanaman kedelai dan sekarang yang menjadi tren tanam porang. Bahkan dalam penelitiannya sekitar tahun 2013, tanaman porang sangat prospek dan mudah penanamannya.

Selain itu alternatif yang ia tawarkan dan didiskusikan baik tanaman kedelai maupun Porang dalam polybag, juga budidaya ternak ayam kampung petelur dan peluang tambak udang.

“Bahkan penggunaan organik lebih unggul dibandingkan tanpa obat dan obat kimia. Semua akan dilakukan dari proses hulu hingga hilir dan ISNU diharapkan menjadi pendampingnya untuk pemberdayaan ekonomi rakyat,” tuturnya, Minggu (6/6/2021).

Menurutnya ketahanan pangan harus dilakukan semua pihak termasuk ISNU, bagaimana usaha bersama dan menangkap peluang pasar harus dilakukan.

“Ketahanan pangan ditengah pandemi harus dilakukan semuanya, tidak hanya pemerintah saja,” terangnya.

Sementara itu ketua PC ISNU Kabupaten Bojonegoro, Yogi Prana Izza mengungkapkan, melihat kondisi sekitar pandemi Covid-19 sangat dirasakan dampaknya. Sehingga bagaimana ISNU bisa berkontribusi terhadap kondisi disekitarnya dengan penguatan ketahanan pangan tersebut.

“Anggota ISNU yang memiliki pekarangan rumah harus dimanfaatkan, baik bertanam maupun budidaya yang lainnya,” ungkapnya.

Ustadz Yogi menambahkan, kegiatan majlis fikir ini akan terus dilakukan untuk menambah pengetahuan anggota dan masyarakat yang lainnya.

“Sehingga anggota ISNU bisa paham dan mengerti kondisi sosial disekitarnya, seperti pandemi Covid-19 yang harus dilakukan agar menjadi berdaya,” pungkasnya. (Lex/Red)