Jatim Sukses Tangani Pengendalian Covid-19 karena Bangun Strong Partnership

Surabaya, Suryanasional.com – Kesuksesnya Jawa Tumur dalam menangani pengendalian Covid-19, karena membangun strong partnership di antara seluruh stakeholder serta diikuti dengan ikhtiar secara spiritual seperti doa-doa yang di munajatkan.

Gubernur Jawa Timur, khofifah Indar Parawansa mengatakan hal itu saat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 Pemprov Jatim tahun 2021, di Hotel Ayola Kota Mojokerto, Senin (13/12/2021).

“Dalam posisi memperingati hari kesehatan nasional kita harapkan akan menjadi waktu yang cukup strategis untuk bisa kembali mengingatkan kita bahwa ada PR- PR, mudah-mudahan covid ini betul-betul selesai kita. Namun kita sudah harus lari lebih kencang lagi untuk melanjutkan tugas-tugas yang lain, termasuk di dalamnya adalah layanan kesehatan yang lebih baik,” katanya saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 57 Pemprov Jatim tahun 2021, di Hotel Ayola Kota Mojokerto, Senin (13/12/2021).

Dikatakannya, melihat capaian vaksinasi Kota Mojokerto untuk umum sudah tembus 140 persen, itu artinya banyak warga Kabupaten Mojokerto yang sudah disupport vaksinasinya oleh Kota Mojokerto. Sementara Kota Blitar, menjadi percontohan PPKM level 1 dan itu artinya, bahwa ada referensi pembelajaran dari Bupati wali Kota se-Jawa Timur.

Lebih lanjut dikatakannya, permasalahan lainnya yakni angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) serta menurunkan kasus stunting. Untuk kasus tersebut masing-masing daerah memiliki inovasi, strategi-strategi, dan hal-hal yang paling berkesesuaian dengan kultur setempat.

“Kita berharap penurunan stanting bisa lebih efektif, lebih signifikan kembali angka penurunannya, jadi yang kita ingin bangun komitmen kita adalah bagaimana seluruh forkompinda, Bupati-walikota semua punya tekad kuat untuk menurunkan angka kematian ibu, untuk menurunkan angka kematian bayi/balita serta untuk menurunkan stanting,” harapnya.

Dikatakannya, pesan Presiden bahwa untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing di bidang kesehatan, agar tingkatkan kesehatan ibu dan anak melalui upaya penurunan AKI. Untuk meningkatkan kualitas SDM, melalui upaya penurunan stanting. “Jadi penurunan AKI, AKB kemudian penurunan stunting, bagaimana kemudian intervensi secara strategis yang bisa kita lakukan ini kapasitas SDM kualitas program penguatan edukasi dan misi manajemen intervensi gizi di Puskesmas dan posyandu peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pemberdayaan masyarakat serta penguatan tata kelola-nya,” ujarnya.

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, pada peringatan HKN ke 57 Tahun 2021 ini dengan tema “Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku” pemerintah Kota Mojokerto berupaya secara optimal mengimplementasikan tema tersebut dalam rangka pertama penanganan Covid-19. Sementara pencapaian terkait target vaksinasi dan juga pemulihan ekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan di Kota Mojokerto selama ini ada 6 Rumah sakit, baik swasta maupun Rumah sakit milik pemerintah Kota Mojokerto yang semuanya bersedia menyediakan tempat tidur isolasi, ini adalah bentuk kerjasama yang luar biasa kekompakan seluruh rumah sakit di Kota Mojokerto.

“Kami juga sejak bulan Mei 2020 sampai dengan Agustus kami menyediakan rusunawa dan balai diklat sebagai tempat isolasi terpusat. Alhamdulillah sudah 3 bulan ini kosong, sehingga tenaga kesehatan yang ada di sana kami tarik kembali. Terkait capaian vaksinasi di Kota Mojokerto, kami laporkan bahwa pada tanggal 14 Agustus 2021 tercatat Kota Mojokerto sudah pada pencapaian 100 persen, dan merupakan daerah pertama di Jawa Timur yang telah mencapai 100 persen serta 10 daerah tercepat secara nasional,” katanya.

Kepala Dinkes Jatim, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD, KPTI mengatakan, banyak pencapaian pembangunan kesehatan yang sudah diraih oleh Pemprov Jatim, namun saat ini dan ke depannya masih banyak kendala dan tantangan yang perlu hadapi bersama, berkolaborasi secara profesional yang dilandasi moral tetap harus dikedepankan, terutama dalam menghadapi pandemi covid seperti yang dialami saat ini.(Lex/Kom Jatim).