LPPM Unigoro dan EMCL Sosialisasikan Program SLP ke-2 di Gayam

Bojonegoro, suryanasional.com – Bekerja sama dengan Exxon Mobile Cepu Limited ( EMCL), Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat ( LPPM ) Universitas Bojonegoro ( Unigoro ) selenggarakan Sosialisasi Program Sekolah Lapang Pertanian (SLP) ke 2 di Kantor kecamatan Gayam (11/12/17).

Arif Januarso, Ketua Yayasan Suyitno sekaligus Manager program SLP menjelaskan, tujuan dari program SLP ke 2 ini adalah untuk mewujudkan petani cerdas yang mampu mengelola pertanian secara optimal. Di samping itu, tujuan dari program ini juga untuk penguatan kelembagaan taruna tani dan meningkatkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan peserta SLP.

“Kegiatan program SLP diantaranya meliputi penguatan kelembagaan taruna tani, pengenalan dasar–dasar pertanian, motivasi petani muda, hidroponik, optalisasi pekarangan, adopsi introduce species, usaha pertanian produksi, pemanfaatan limbah peternakan untuk pupuk organik, serta pengelolaan website mereka,” kata Arief Januarso.

Dia mengatakan, jenis dari kegiatan program ini meliputi, kunjungan kelapangan dengan cara petani dan taruna tani akan diajak belajar ke desa Lain yang memiliki pertanian yang lebih maju. Kegiatan tersebut diantaranya pembuatan dapog, pembuatan booster padi, pembuatan pupuk organik, dan pembuatan biopori sawah.

Arief Januarso juga mengatakan, beberapa Jenis kegiatan diantaranya adalah persiapan penanaman tips memilih benih, metode seleksi benih, persiapan lahan dan pembibitan alternatif. Keduanya adalah perawatan, yakni penanaman, pemupukan, pemberian nutrisi darsan, pengendalian hama, sistem resi gudang, asuransi panen, dan pinjaman modal petani.

“Dengan kegiaatan dari program SLP ke-2 ini, masyarakat penerima manfaat dari program ini bisa semakin banyak. Keduanya, dengan program SLP yang didampingi Universitas Bojonegoro ini, semoga bisa mewujudkan petani cerdas yang mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan produksi para petani,” kata Arif Januarso.

Sementara itu, Supervisor EMCL, Ichwan Arifin dalam sambutanya menyampaikan, inti dari program ini merupakan respon dari EMCL dari aspirasi masyarakat dalam hal pertanian.

“EMCL menyadari, diluar tugas utama mengelola migas, kita juga ingin memberikan kontribusi kerja sama untuk memberikan manfaat kepada masyarakat petani sekitar lapangan minyak Banyu Urip,” kata Ichwan.

Harapannya, program ini bisa berjalan dengan baik dan bisa memberikan manfaat besar untuk masyarakat. Selain itu, program ini diharapkan dapat dikombinasi alih pengetahuan bagi pemuda yang mempunyai ketertarikan di bidang pertanian ” ucapnya.

Peserta pelatihan sekolah Lapang pertanian atau SLP ini meliputi 4 desa, yakni Desa Brabuwan , Desa Mojodelik , Desa Gayam dan Desa Bonorejo. Masing–masing desa mengirimkan 20 Petani dan 5 pemuda taruna tani yang akan dilatih untuk mendalami bidang pertanian, dengan tujuan untuk membentuk regenerasi petani muda yang berwawasan teknologi. (pin/red)сотрудничество payperprofitsru.wikipedia.orgvestiuaioann

Komentar ditutup.