Mobil Listrik Dan Biodiesel Spesial Rally Dakar 2019 Ciptaan Anak ITS

Surabaya,Suryanasional.com – Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali merancang tiga seri mobil inovatif. Ketiga mobil inovatif bertenaga listrik, biodiesel dan hybrid yang diresmikan langsung Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana, Senin (30/7/2018) malam itu, merupakan mobil yang diperuntukkan Rally Dakar 2019.

“Penciptaan mobil inovatif ini bekerjasama dengan PT PLN (Persero) dan Universitas Budi Luhur Jakarta. Masing-masing namanya, PLN BLITS, Hybrid Series Kasuari, dan WVO Ford Ranger,” tukas Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana, Selasa (31/7/2018).

Prof Joni Hermana mengungkapkan, ini bisa menjadi inspirasi untuk bangsa Indonesia ke depan. Dengan harapan, kendaraan tenaga listrik ini bisa menjadi pilihan tersendiri. “Sehingga, akan menjadi pengembangan yang terus semakin membaik sebagai produk di masyarakat,” harapnya.

Sebelumnya, Direktur PUI-SKO ITS, Dr Muhammad Nur Yuniarto ST menjelaskan, PLN BLITS sendiri merupakan mobil yang diperuntukkan Rally Dakar 2019 mendatang. Mobil tersebut, lanjut Nur, hanya terdapat dua kursi dengan ukuran yang tidak terlalu besar. “Mobil ini 100 persen bertenaga listrik yang menggunakan motor dengan kapasitas energi sebesar 50 kilowatt,” papar Nur.

Dikatakan, PLN BLITS ini memiliki kapasitas mesin sekitar 1.000 cc dan tidak menggunakan air conditioner (AC). Untuk baterai yang digunakan sebesar 100 kWh, sehingga ditargetkan BLITS mampu menempuh jarak 500 kilometer dalam sekali charge (isi daya).

“Karena menggunakan tenaga listrik, mobil ini juga tak menghasilkan gas buang, sehingga ramah lingkungan,” tuturnya.

Nur mengungkapkan, mobil tersebut diproduksi tim yang terdiri dari dosen dan 50 mahasiswa, mulai jenjang D3 sampai S3. Sedangkan, ITS sendiri diperkuat di sisi engineering, sedangkan Budi Luhur kuat di sisi bidang race management. “Sehingga, diharapkan tercipta kolaborasi PLN BLITS (Budi Luhur ITS, red) yang kuat,” tutur dosen Teknik Mesin ITS ini.

Sedangkan, mobil Hybrid Series Kasuari, kata Nur, merupakan seri hybrid yang ditambahkan diesel, sehingga bahan bakar yang digunakan mobil ini menggunakan 50 persen tenaga listrik dan 50 persen tenaga diesel. Spesifikasi mobil ini hampir sama dengan BLITS. “Nama Kasuari sendiri diambil sebagai wujud dedikasi untuk wilayah Indonesia bagian timur,” ujarnya.

Di sisi lain, Nur juga menjelaskan, terkait Indonesia yang sedang memiliki masalah mengenai Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah yang saat ini ditolak banyak negara. Melihat hal tersebut, ia dan tim mencoba memberi solusi melalui sektor transportasi dengan menggunakan minyak goreng sebagai sumber tenaga mobil berwarna hitam tersebut.

“Dengan menambahkan filter atau penyaring, kita dapat menggunakan minyak jelantah dari para pedagang jalanan sebagai bahan bakar mobil Kasuari ini,”tambah dosen berkacamata ini.

Selain merancang mobil yang bertenaga listrik dan hybrid tersebut, tim yang bermarkas di Gedung Riset Mobil Listrik ITS ini juga merakit mobil WVO Ford Ranger yang semula menggunakan bahan bakar solar diganti dengan bahan biodiesel minyak goreng. Nantinya, pada tanggal 17 Agustus 2018, kedua mobil tersebut akan melakukan perjalanan mengelilingi Indonesia.

“Mulai dari Kota Sabang dan berakhir di Merauke. Perjalanan ini diperkirakan menempuh waktu 95 hari dengan jarak sekitar 15.000 kilometer,” urainya. (sa/idh/ms)

Caption gambar :

Rektor ITS Prof Joni Hermana (baju biru) saat meluncurkan mobil BLITS yang bertenaga listrik

Rektor ITS Prof Joni Hermana saat meluncurkan mobil Kasuari bertenaga hybrid(@budi r).