Pancasila Mampu Pondasi Keberasaman Bangsa Indonesia

Jakarta Suryanasional.com,- Pancasila terbukti mampu menjadi pondasi yang menguatkan keragaman dan kebhinekaan Bangsa Indonesia. Tanpa ini, bangsa Indonesia bakal berantakan.

Itu dikatakan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) ketika menjadi pembicara kunci (keynote speaker) Seminar Nasional dengan tema ‘Pemantapan Wawasan Kebangsaan XII’ yang digelar DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pimpinan Fahd A Rafiq, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/8) malam.

Selain Bamsoet juga tampil sebagai pembicara Kepala Staf Kodam V Brawijaya Brigjen TNI Widodo Iryansyah, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri Komjen Pol Moechgiyarto dan Ketua Umum DPP Ikatan Pesantren Indonesia Zaini Ahmad.

Turut hadir dalam seminar ini acara antara lain Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Adies Kadir dan Mukhamad Misbakhun, Ahmad Sahroni (Nasdem), Dossy Iskandar (Hanura) dan staf khusus Ketua DPR Yahya Zaini.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Beritalima.com, pada kesempatan itu, Bamsoet meminta kaum muda untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Tanpa pemuda berjiwa Pancasila, bangsa kita akan tenggelam dalam bayang-bayang. Karena itu, KNPI harus menjadi lokomotif pemuda dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila sebagai perekat kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Bamsoet.

Politisi senior Partai Golkar ini menggagas pentingnya dibuat Undang-undang Pemantapan dan Pelaksanaan Ideologi Pancasila. Dengan begitu, Pancasila dapat dihayati dan diamalkan secara berkelanjutan di semua lini kehidupan, khusunya dalam kehidupan kaum muda sebagai tunas masa depan bangsa.

Dikatakan, Pancasila merupakan ideologi dari saripati kehidupan Bangsa Indonesia yang majemuk, baik secara suku, etnis, agama maupun kedaerahan.

“Karenanya, memantapkan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan merupakan materi yang fundamental dalam membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan pemuda di tengah pusaran arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi,” papar Wakil Ketua Umum KADIN ini.

Wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jawa Tengah ini mengingatkan, pemantapan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan bagi kaum muda tidak cukup hanya dengan diskusi maupun seminar yang bersifat sporadis. Tetapi, juga harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

Desain pendidikan politik kebangsaan harus dilakukan secara kreatif, inovatif dan menyenangkan kaum muda. Bamsoet menyebutnya sebagai konsep Pendidikan Politik Zaman Now, yaitu dengan memanfaatkan platform teknologi digital dan media sosial (medsos) untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang ideologi Pancasila. “Digitalisasi pendidikan politik bukan lagi sebuah kebutuhan, melainkan sudah menjadi keharusan.”

Bamsoet mengajak KNPI ikut dalam menciptakan narasi kebangsaan di medsos. Narasi tidak harus dilakukan secara serius, melainkan dituangkan dalam bentuk yang menyenangkan. Misalnya, melalui meme, komik, karikatur, maupun kreatifitas lainnya, sehingga menarik perhatian anak-anak muda millenial.

Selain melalui digitalisasi, yang tidak kalah penting juga dengan menjelajahi keunikan, keragaman budaya, pesona alam dan cita rasa kuliner Indonesia, sehingga tertanam rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan. Misalnya, dilakukan dalam bentuk Jelajah Pemuda, pertukaran pemuda antar pulau, maupun perkemahan kebangsaan pemuda.

Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan (FKPPI) ini mengingatkan, dengan jumlah penduduk sekitar 262 juta jiwa, 17.504 pulau, 1.340 suku bangsa, 742 bahasa, dan 5 agama serta berbagai bentuk keyakinan lainnya, menjadikan Indonesia sebagai negara paling majemuk di dunia.

Karenanya, pemantapan ideologi Pancasila bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata tetapi tanggung jawab semua pihak, baik lembaga pendidikan, BUMN, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, maupun kelompok civil society lainnya.

Dikatakan Bamoset, kemajemukan seperti dua mata pisau, bisa menjadi kekuatan sekaligus sumber perpecahan. Namun, sejak berabad silam, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, nenek moyang kita sudah menunjukan bahwa kemajemukan merupakan ruh sekaligus sumber kekuatan Bangsa Indonesia.

“Dimantapkan dengan ideologi Pancasila yang diamalkan para pemuda bangsa, kita akan buktikan kepada dunia bahwa sampai kapanpun kemajemukan tak akan memecah belah kita Indonesia,” demikian Bambang Soesatyo.(Budi R)

Komentar ditutup.