Pemimpin Bojonegoro ke Depan Harus Sosok yang Bisa Meneruskan dasar Ekonomi Inklusif

Bojonegoro, suryanasional.com – Perekonomian Bojonegoro pada Tahun 2017, diperkirakan akan mengalami fluktuasi kenaikan yang signifikan. Indikator utamanya adalah tatanan dasar inklusif ekonomi yang menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dengan faktor-faktor lain sebagai pendukungnya.

Rahmat Junaidi, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian, Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro, memberikan sinyal asa perekonomian Bojonegoro ke depan usai mengikuti acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017 dan  Outloock Perekonomian 2018, yang diadakan Bank Indonesia di Shangrila Hotel Surabaya, Rabu 13 Desember 2017.

“Diantara faktor penguat dari optimisme kita diantaranya meliputi perlindungan lingkungan, stabilitas sosial, dan indikator dengan semakin meningkatnya harga minyak mentah dunia yang saat ini mulai mencapai angka 60 dollar AS per barrel,” kata Rahmad Junaidi kepada suryanasional.com.

Dia menambahkan, optimisme lain yang menjadi dasar adalah faktor lain seperti semakin banyaknya rencana investasi di Bojonegoro, baik industri terkait pengelolaan flare gas, agriculture (industri makanan olahan dan gula), tekstil, perhotelan dan banyak investasi lainnya yang akan masuk ke Bojonegoro.

Menurutnya pejabat yang meraih gelar S2 di Melbourne University, Australia ini, sesuai analisis  Bank Indonesia, masa depan ekonomi Bojonegoro bukan hanya di industri minyak saja, akan tetapi ekonomi kreatif yang melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau home industry maupun investasi industri akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Bojonegoro ke depan.

” Sinyalemen tersebut bisa di lihat dengan faktor kestabilan keamanan pemerintah yang sangat mendukung, diantaranya pemberian kemudahan dalam pengurusan perizinan dan berbagai insentif termasuk sektor pajak,” kata dia.

Di samping itu, dengan semakin membaiknya hubungan pemkab Bojonegoro dengan Perhutani terkait pengelolaan lahan hutan, menjadi salah satu barometer optimisme tersebut,” tambah Rahmad Junaidi.

Dia menuturkan, menurut Bank Indonesia, Bojonegoro harus pandai memilih pemimpin pada pilkada Tahun 2018 nanti. BI berharap, pemimpin Bojonegoro ke depan adalah sosok yang bisa meneruskan dasar ekonomi inklusif yang dirintis Bupati Bojonegoro saat ini.(tim SN/red)С Фокинсайтаонлайнtickets

Komentar ditutup.