Pemkab Bojonegoro Pastikan Jembatan Jawik yang Ambrol Karena Banjir Akan Dibangun

BOJONEGORO, SURYANASIONAL.COM – Jembatan Desa Juwik yang ambrol akibat diterjang banjir di Desa Jawik Kecamatan tambakrejo, Bojonegoro,
akan segera dibangun. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro memastikan jembatan tersebut akan segera dibangun dengan menggunakan dana APBD 2018.

Pemkab Bojonegoro akan mengalokasikan pembangunan jembatan Juwik senilai 1 Milyar. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas PU Kabupaten Bojonegoro Andi Tjandra melalui, Kamis (15/3/2018).

“Alokasi anggaran Pembangunan Jembatan Juwik ini adalah pergeseran anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk pembangunan jembatan Bandungrejo Kecamatan Ngasem,”

Namun, tambah dia, berhubung pembangunan jembatan bandungrejo sudah didanai oleh PEPC, maka alokasi anggarannya digeser pada pembangunan Jembatan Juwik.

Andi Tjandra menambahkan bahwa jembatan Jawik pada tahun 2017 lalu diterjang banjir bandang. Terjangan banjir tersebut mengakibatkan jembatan disisi barat roboh .

“Saat itu pihak kita sudah melakukan perbaikan dengan dana kedaruratan sebesar 190 juta rupiah untuk menangani jembatan disisi barat. Namun, saat dalam proses pengerjaan, pembangunan jembatan ini kembali diterjang banjir bandang,” kata Andi Tjandra.

“Akibatnya jembatan disisi timur juga ambrol,” tambah Andi Tjandra.

Dia menjelaskan, sebagai upaya cepat, pihaknya membuatkan jembatan yang terbuat dari bambu untuk sarana trasportasi bagi anak anak sekolah dan warga masyarakat. “Hanya saja banyak yang lebih memilih untuk melewati jembatan yang rusak tersebut,” ungkap dia.

Andi Tjandra menjelaskan, jembatan Desa Jawik ini memiliki dimensi panjag 24 meter dan lebar 2,5 meter .

“Setelah dilakukan kajian, dibutuhkan estimasi biaya sekitar 1 milyar lebih,” jelas dia.

Saat ini pihaknya sedang melakukan kajian pada pembangunan jembatan tersebut.

“Kita rencanakan pada awal April mendatang, perbaikan mulai bisa dilaksanakan,” kata Andi Tjandra.

Dia meminta semua pihak untuk bersabar, apalagi fenomena alam tidak bisa diprediksikan. Pihaknya terus melakukan beragam cara agar masyarakat Jawik masih bisa terhubung dan tidak terisolasi.

“Untuk itu, salah satu upaya kami adalah dengan membuat jembatan darurat dari bambu,” tambahnya.

Untuk keamanan pihaknya juga menghimbau agar anak-anak dan orang tua memanfaatkan jembatan bambu ini.

“Namun kita berharap, agar warga jangan memaksakan diri menyebrangi dengan akses jembatan yang sedang rusak tersebut,” tutup dia.(Lex/red/Hum)карта перелинковкиplanningfocus.kontur.ruun