Perempuan Ahli Garnis Asli Bojonegoro Sukses Di Pulau Dewata

Suryanasional.com – Sosok perempuan Eny Kojiro orang asli Desa Mayangkawis Balen Bojonegoro Jawa Timur sukses di Pulau Dewata, kehadirannya di Warung Apresiasi Jln. Lettu Suwolo Bojonegoro pagi (25/06/18).

Seni menghias tumpeng menjadi trend baru di Bojonegoro dan aneka buah, ternyata tak hanya difungsikan menjadi untuk sayur mayur semata.

Aneka buah dan sayur bisa juga disulap menjadi beragam bentuk yang cantik seperti bunga mawar, kamboja, Chrysant dan aneka bentuk lainnya.

Hari ini puluhan ibu-ibu dari Gresik, Lamongan, Nganjuk, Bontang Kalimantan Timur , Cilacap, Tuban Bojonegoro dan hadir juga dari Mataram NTB. Dalam pembuatan aneka garnis yang dipandu langsung oleh Eny Kojiro perempuan kelahiran tahun 1970 yang merupakan putra asli desa Mayangkawis Balen Bojonegoro.

Eny Kojiro menekuni seni garnis sejak beberapa tahun lalu. Semenjak 4 (empat) tahun ini dia aktif mengajar membuat garnis dari berbagai macam sayur dan buah. Alumni SMP Negeri 2 Bojonegoro tahun 1985 ini sudah melanglang buana di berbagai daerah di Indonesia dan Negara lain se Dunia.

Perempuan yang dikarunia tiga anak. Kepada awak media bermula dari usaha kuliner belajar membuat Garnis kini menjadi salah satu ilmu yang dipelajari menjadi trend dunia.

” Kini Garnis menjadi salah satu trand Dunia” ucapnya.

Belajar Garnis secara otodidak, wanita berhijab ini, kemudian belajar sendiri dan mencoba membuat akhirnya mahir. Dirinya menekuni garnis dan Fruit Carving seni mengukir buah.

Saya mendapatkan Hadiah 54 mata pisau merupakan hadiah dari sang suami yang orang Jepang dan akhirnya mulai menekuni usaha garnis.

” Hadiah 54 mata pisau ini dari suami yang asli orang Jepang” tuturnya. Bermula dirinya usaha menggeluti restaurant jepang kemudian tahun 2014 mulai beralih dari masakan jepang ke tumpeng, diawali dari yang tak disengaja yakni ada salah satu cheff hotel bintang yang memesan garnis . Dari sinilah maka garnis menjadi salah satu identitas perempuan bernama Eni Susilowati. Kini mengenalkan Garnis dan Fruit Carving. Kemudian sejak 2017 lalu dia mulai mengajar kelas Garnis dan Fruit Carving , karena banyak nya permintaan dari kenalan dan kolega.

Dia menjelaskan bahwa harga tumpeng dengan garnis bervariasi mulai harga 2 juta sampai harga 5 juta rupiah. Untuk kelas mengajar ini kebanyakan dia mengajar di beberapa kota besar seperti makasar, Kalimantan, Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

” Harga Tumpeng dengan Garnis bervariasi mulai 2 juta hingga 5 juta rupiah ,” pungkasnya. momentum lebaran kali ini dia pulang kampung di Bojonegoro dan hari ini mengajar kelas garnis di Warung Apresiasi Bojonegoro.Lex/red

Komentar ditutup.