Pj Bupati Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Bojonegoro di Sektor Non Migas

Bojonegoro, suryanasional.com – Pj Bupati Bojonegoro, Dr, Suprianto, SH, MH menegaskan bahwa rastra harus segera terdistribusi kepada masyarakat. Dia mengungkapkan, jika rastra belum tersalur, tentunya akan berpengaruh pada penurunan harga beras di pasaran yang disebabkan Bulog tidak akan membeli beras karena stok beras melimpah.

“Rastra harus segera terdistribusi di masyarakat, jika menumpuk di gudang akan mengakibatkan dampak pada penurunan harga beras. Hal itu disebabkan Bulog tidak akan membeli beras karena stok masih melimpah,” kata dia saat memberikan arahan untuk Kepala Desa, Perangkat Desa dan Anggota BPD di seluruh Kecamatan Sukosewu. Rabu (11/4/2018).

Korelasi mata rantai ini, lanjut dia, akan saling berkaitan dan tentunya akan membawa dampak pada penurunan harga beras. Pj Bupati berharap jangan sampai angka kemiskinan di Bojonegoro akan terus bertambah.

“Bojonegoro itu masuk 15 kabupaten yang menjadi kantong kemiskinan di Jawa Timur. NTP kita juga menjadi hal serius untuk menjadi perhatian pemerintah,” tegas Pj Bupati.

Supriyanto mengungkapkan bahwa dirinya sampai dengan dilaksanakannya pelantikan Bupati terpilih hasil Pemilihan. Data ekonomi kira pertumbukan ekonomi Bojonegoro di tahun 2013 di angka 5,3 dan 2016 menjadi 21,95 .

Data pertumbuhan ekonomi jika mengacu pada data migas, maka angka kenaikannya pastinya akan signifikan. Namun Pj Bupati mengajak masyarakat Bojonegoro untuk mengkaji fluktuasi data non migas selama ini di Bojonegoro.

“Pada Tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Bojonegoro 6.19%. Namun turun menjadi 5,7% pada tahun 2015. Pada Tahun 2016 turun lagi menjadi 5,59%. , dan pada 2017 ini turun lagi menjadi 5,07%,” ungkap Suprianto.

Dalam acara tersebut, Pj Bupati menghimbau kepada para camat di Bojonegoro agar segera mendistribusikan rastra, karena beberapa bulan ini rastra di Bojonegoro belum juga terdistribusikan. (Lex/red)