PKL Depan Pasar Enggan Direlokasi Ke Dalam Area Pasar

Bojonegoro Suryanasional.com – Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Bojonegoro diantaranya Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) dan Dinas Perdagangan menggelar sosialisasi ketertiban dan kebersihan di wilayah Pasar Kota Bojonegoro, Kamis (26/10/2018). Sosialisasi tersebut dalam rangka untuk mencari kesepakatan terkait pergeseran pedagang untuk dilokalisir di area dalam wilayah pasar.

Kegiatan ini di hadiri oleh Kepala DLH ( Dinas Lingkungan Hidup ) dan kepala pasar Bojonegoro dan ratusan pedagang pasar Bojonegoro.

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai hasil kesepakatan pada tgl (19/10/18). diruang pimpinan DPRD Sigit kusharyanto yang dihadiri M Yasin anggota DPRD Bojonegoro juga perwakilan paguyuban pedagang pasar Serta Satpol PP.

Dalam peretemuan tersebut disepakati oleh yang hadir pada waktu itu terkait pergeseran pedagang dijalan pasar meminta diadakan sosialisasi secara langsung.

Dalam pertemuan ini Kayan salah satu pedagang pasar kota Bojonegoro menyampaikan, Bahwa semua pedagang yang berjualan disepanjang jalan pasar yang akan digeser ke didalam dalam tidak setuju dan menolak .

Mengapa baru sekarang pemerintah mau menggeser pedagang ,ada apa ini kok tidak tahun – tahun sebelumnya ” ucap Kayan .

Sementara Gunawan Kasatpol menjelaskan Satpol PP hanya ingin melaksanakan tugasnya dengan sebaik baiknya, para pedagang diarahkan masuk kedalam pasar dan sudah disiapkan fasilitasnya. sedangkan jalan wilayah pasar digunakan sebagaimana fungsinya.

Ia berharap pedagang mematatuhi peraturan pemerintah yang akan diarahkan bergeser untuk berjualan menempati halaman parkir pasar solusinya, dan sudah disiapkan 600 kapling dengan fasilitasnya.

Mari kembalikan jalan dilingkungan pasar sesuai peruntukannya ” tegas Gunawan.

Masih menurut Gunawan Satpol PP tugasnya yakni penegakan Perda ,penyelenggaraan Trantibkum dan perlindungan Masyarakat

direncanakan tanggal 6 nopember 2018 para pedagang sudah bergeser kedalam pasar Bojonegoro.

Para pedagang yang hadir menolak digeser kedalam pasar, para pedagang juga menginginkan bertemu dengan bupati, sehubungan Bupati tidak hadir mereka merasa kecewa agar diagendakan audensi dengan Bupati. Lex/red