Program Dosen Mengabdi IPB Dapat Apresiasi Liat Biasa dari Pemkab Bojonegoro

Bojonegoro, Suryanasional.com –Kegiatan Dosen Mengabdi Universitas Institut Pertanian Bogor (IPB) mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari Pemkab Bojonegoro.

Kegiatan dosen mengabdi IPB mengimplementasi Inovasi Produk BioMaterial dengan Teknologi Sederhana ke Kelompok Tani ‘Karya Tani’ Desa Sidorejo Kecamatan Sukosewu.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kabupaten Bojonegoro, Muhammad Anwar Mukhtadlo mengatakan, program ini diharap terintegrasi dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDG’s) dan akan membantu dalam promosi membuka pasar produk unggulan daerah.

“Semoga bisa menjadi pembangunan berkelanjutan, dan bisa membantu dalam promosi produk unggulan daerah,” katanya, Rabu, (13/7/2022).

Sementara itu Kepala Desa Sidorejo, Sri Murtianingrum mengatakan Desa Sidorejo memiliki tanah yang subur dalam menghasilkan produk-produk pertanian. Pohon pisang merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan di Desa Sidorejo karena tidak membutuhkan perawatan khusus dan perkembangbiakan yang relatif mudah.

“Sebelumnya, buah pisang dimanfaatkan masyarakat hanya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan,” bebernya.

Semenjak adanya Program Dosen Mengabdi dari Departemen Fisika IPB University yang dilakukan oleh Dr Siti Nikmatin beserta timnya, mengenalkan teknik pengolahan batang pisang menjadi filamen benang dan industri kreatif. Dengan pengolahan yang tepat, batang pisang yang biasanya dibuang dan menjadi limbah dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan nilai ekonomi.

Dr. Siti Nikmatin sebagai ketua tim menyampaikan bahwa kegiatan diawali pada bulan Mei 2022 yaitu mengolah batang pisang menjadi 2 varian bahan baku industri kreatif yaitu filamen benang tenun dan benang pilin (tali) insitu pewarnaan serta fumigasi sederhana. Kini terus berkembang dan mulai menghasilkan karya inovatif kerajinan tangan yang siap dikomersialisasi.

“Benang dari batang pisang memiliki kekuatan tarik dan mulur serta sifat optik yang dapat digunakan sebagai substitusi benang sintetis. Proses pembuatan yang sederhana dapat diterapkan ke kelompok tani hingga dihasilkan produk terapan,” ungkapnya.

Siti Nikmatin juga menambahkan bahwa hal utama yang mendasari Program Dosen Mengabdi pulang kampung sebagai solusi inovatif dalam menyelesaikan permasalahan desa terkait budidaya dan biomass pisang adalah seluruh bagian dari pohon pisang dapat dimanfaatkan dan dapat dijual ke pasar.

“Dengan pengolahan yang tepat, batang pisang yang biasanya menjadi limbah dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan nilai jualnya. Pengolahan batang pisang ini dikelola bersama oleh kelompok tani “Karya Tani” dan telah menghasilkan produk industri kreatif berupa accessories building contohnya alas lantai, keranjang buah, keranjang baju, taplak meja dan lainnya dengan harga jual yang terjangkau dan kompetitif,” pungkas dia.(Lex/HmsBjn).