Rumah Bhinneka, Wujud Kita Surabaya Menjaga Toleransi Antar Ras dan Umat Beragama

Surabaya, Suryanasional.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Rumah Bhinneka Jalan Nginden Baru 6 No. 28 Surabaya. Rumah Bhinneka merupakan bentuk perhatian Pemkot Surabaya dalam menjaga toleransi serta pluralisme di kota Surabaya.

Rumah Bhinneka dihibahkan Pemkot Surabaya bersama organisasi FPK (Forum Pembauran Kebangsaan Surabaya), FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kota Surabaya, JPM (Jejaring Panca Mandala) Kota Surabaya dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se Surabaya.

“Kita berharap Rumah Bhineka difungsikan bukan hanya sekedar sebagai tempat gagasan-gagasan atau rapat-rapat saja, namun juga bisa menjadi tempat berkumpul semua suku atau ras yang ada di Surabaya,” kata CK Erik, panggilan akrab Walikota Surabaya.

“Jika nanti sekiranya muncul sedikit kesalahpahaman yang terjadi, bisa diredam dan dilakukan pembinaan oleh kumpulan suku/ras/agama/ keyakinan masing masing yang ada di Rumah Bhineka. Contoh, suku Papua adalah yang mengingatkan adalah orang Papua. Begitu pula dengan suku Batak, suku Jawa, suku Minang, suku Aceh, suku Ambon dan lainnya,” kata Cak Eri.

Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat Surabaya bersinergi bersama Pemkot Surabaya dalam melaksanakan pembangunan dan bersama TNI/Polri menjaga kesatuan dan persatuan serta ikut menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi seluruh agama, keyakinan, suku, dan ras yang ada di Kota Surabaya.

Sementara itu, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Surabaya Hoslih Abdullah mengatakan, bahwa dukungan Pemkot Surabaya dan Wali Kota Cak Eri sangat luar biasa.

“Kita akan segera membahas program utama untuk segera turun dan melakukan kegiatan dikalangan masyarakat,” kata Cak Dullah.

Senada dengan Cak Dullah, Ketua Jejaring Panca Mandala (JPM) Kota Surabaya Harmanto mengatakan, Rumah Bhinneka diharapkan menjadi tempat berkumpul untuk mempererat persatuan dalam menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila untuk seluruh lapisan masyarakat di Kota Pahlawan.

Ketua Umum PJI Hartanto Boechori yang juga Pengurus FPK mengapresiasi kebijakan Cak Eri sebagai Langkah riil mendukung semboyan NKRI Harga Mati. Bukan hanya sekedar slogan saja.

“Rumah Bhineka ini sebagai pionir gerakan riil toleransi dan pluralisme dan wajib dibesarkan”. Dan diamini Cak Eri, “Ya pasti harus dibesarkan. Pasti didukung oleh Kapolres dan lainnya”.

“Saya juga akan mendorong teman-teman anggota PJI membantu mempublikasikan maksimal gerakan riil ini,” kata Cak Boechori.

Sebelumnya, Kota Surabaya menyandang predikat Kota Toleransi peringkat satu se-Jawa Timur. Surabaya juga meraih peringkat keenam se-Indonesia. Dan untuk menjaga toleransi serta pluralisme di kota Surabaya,

Turut hadir dalam peresmian Rumah Bhinneka ini diantaranya, jajaran Forkopimda Kota Surabaya, Sekretaris Kota Surabaya M. Ikhsan yang mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang cukup legendaris, Kepala Bangkesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, beserta jajaran Pemkot Surabaya lainnya.

Hadir pula Ketua Umum PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) Hartanto Boechori, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Surabaya Hoslih Abdullah, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya Muhammad Yasid, dan Ketua Jejaring Panca Mandala (JPM) Kota Surabaya Harmanto.(Lex/red).