Sidak Frontage Road Waru-Gedangan, Komisi C DPRD Sidoarjo Temukan Adanya Keterlambatan Denda 50 Hari

Sidoarjo, suryanasional.com – Komisi C DPRD Sidoarjo melakukan sidak pembangunan Frontage Road Waru-Gedangan untuk melihat langsung perkembangan pekerjaan terakhir. Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Anang siswandiko beserta tim, Rabu (02/02/2022).

Sidak oleh Komisi C ini dilakukan pada 2 lokasi, yakni di dekat putaran Aloha dan pada titik pembangunan jembatan area dekat perempatan Gedangan.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Anang siswandoko, menjelaskan bahwa keadaan frontage belum dapat dikatakan seratus persen selesai. Selain pembersihan batuan dan pemeliharaan yang belum kunjung usai, frontage road ini masih belum bisa dipakai. Komisi C juga menegaskan penyelesaian Frontage Road Waru-Gedangan harus diselesaikan di tanggal 19 Februari 2022.

Berdasarkan info laporan dari pelaksana lapangan, progres kerja pembangunan Frontage Road Waru-Gedangan sudah mencapai 98 persen. Sedangkan pembangunan jembatan terkendala oleh besarnya debit air sungai. Atas adanya terlambatan tersebut, kontraktor siap untuk membayar denda.

“Kontraktor sudah siap untuk membayar denda karena keterlambatan 50 hari. Untuk selanjutnya, saya ingin ada koordinasi antara PUBMSDA, supaya dibantu sistem pengairannya ini agar diperkecil debitnya. Supaya pihak kontraktor dalam pembuatan pondasi nanti biar bisa cepat selesai dan tidak terganggu oleh debit aliran air yang besar. Itu tugas dari PU.” Tegas Anang siswandoko.

Terpisah, Rizal, Kepala Bidang Pengairan Dinas PUBMSDA Sidoarjo juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak ada masalah terkait kerjasama untuk memperkecil debit air demi kepentingan pembangunan Kabupaten, namun perlu diingat bahwa saat ini merupakan awal musim tanam, dan penutupan saluran bisa sangat berpengaruh. Hal lain yang perlu diperhatikan juga bahwa saluran primer tersebut merupakan kewenangan BBWS.

“Itu saluran primer milik BBWS, jadi harus bersurat dulu kesana untuk antisipasi adanya surat teguran kembali dari BBWS, dan yang harus diingat, sekarang musim hujan, dan banyak petani yang mulai tanam. Itu saluran untuk irigasi, jadi tidak bisa ditutup total. Karena dampaknya para petani tidak bisa melakukan tanam”, Tegas Rizal.

Pembangunan frontage road ini diketahui menelan anggaran kurang lebih 37 miliar. Namun hingga saat ini, jembatan tampak belum berfungsi dan belum dapat digunakan sampai dengan simpang empat Gedangan. Disamping itu, manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya pembangunan jalan pada segment ini tak lain untuk memecah arus yang ada pada jalan gedangan utama supaya dapat masuk ke Aloha kemudian tembus ke perempatan Gedangan. (Riz/Red)