Survey Akreditasi RSUD Sosodoro Djatikoesumo Oleh Tim Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Bojonegoro, malam ini (11/12) bertempat di Hotel Aston Bupati Bojonegoro Kang Yoto hadiri Survey Akreditasi RSUD Sosrodoro DjatiKoesoemo oleh Tim Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). KARS adalah organisasi non profit yang mengusung visi untuk menjadi badan akreditasi tingkat nasional dan Internasional, Organisasi ini membimbing dan membantu rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui akreditasi.

Dalam sambutannya Kepala RSUD Sosrodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, dr. Hariyono menyampaikan selamat datang Tim Surveior KARS di Bojonegoro, kita bersyukur mendapat giliran didatangi Tim Surveior KARS pada akhir tahun karena antriannya sangat panjang, hal tersebut bukan disengaja dilakukan di akhir tahun, dkarenakan adanya relokasi rumah sakit dan besar harapan kami dengan adanya survey ini menjadikan layanan Rumah sakit menjadi lebih baik.

Selanjutnya dr. Hariyono menyampaikan bahwa di Bojonegoro ini ada tiga rumah sakit pemertintah, yaitu 2 Type D dan 1 Type B dan kami berharap 2 RS Type D menjadi Type C dan RSUD Sosrodoro Djatikoesoemo Bojonegoro type B menjadi rumah sakit rujukan tidak hanya di Kabupaten Bojonegoro akan tetapi juga diluar Bojonegoro, tentunya kita menginginkan kelebihan – kelebihan serta unggulan-unggulan sehingga ada alasan orang luar bojonegoro bisa masuk bojonegoro dan orang Bojonegoro bisa tercover, ungkapnya. Terkait pembangunan rumah sakit kami sangat bersyukur karena ini merupakan komitmen Bapak Bupati terhadap pelayanan kesehatan yang menjadi program prioritas, yang mana ujung-ujungnya menciptakan masyarakat jonegoro yang sehat, cerdas dan bahagia.

Dalam kesempatan ini Kang Yoto mengatakan pada hari ini saya bersuka cita karena rumah sakit berani berakreditasi sebelum saya pensiun menjadi Bupati, walaupun tadi beliau merasa was-was orang rumah sakit disini semua dan jangan-jangan dirumah sakit kosong, setelah dijelaskan oleh dr. Hariyono bahwa yang disini hanya pimpinan koordinator. Mengapa demikian, karena kita sebagai pelayan. Sebagai pelayan kita punya filosofi, “The True is What Believer”, Kebenaran adalah apa yang diyakini oleh yang dilayani, jadi kepuasan iti tidak akan bisa bohong, ungkapnya.

Selanjutnya Kang Yoto mengapresiasi kepada seluruh pegawai rumah sakit karena pindah rumah sakit adalah pekerjaan yang tidak ringan, selain mempersiapkan segala sesuatunya termasuk alatnya tetapi juga tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, sampai-sampai saya tiap minggu saya ngantor di rumah sakit, ujarnya untuk memantau hal tersebut.

Dalam kesempatan ini pula Kang Yoto mengatakan, sejak awal menjadi Bupati adalah mewakili rakyat, bukan mewakili diri sendiri. Jadi kalau saya dikatakan dari awal menjadi pemilik rumah sakit, adalah kurang pas, saya adalah wakil pemilik rumah sakit dan pemiliknya adalah rakyat. Tentunya kepuasan adalah menjadi nomor satu.
Rakyat bojonegoro adalah masyarakat yang crewet dan apa saja dikomentari, sejak awal jadi Bupati dalam sehari saya menerima 300 sms aduan masyarakat, hal tersebut disebabkan dalam sejarahnya masyarakat bojonegoro adalah masyarakat miskin (poverty). Orang yang lama miskin, belum apa-apa sudah komentar jelek terkait pelayanan yang tidak bayar, ungkapnya.

Dari sms keluhan-keluhan tersebut kita mulai belajar hal tersebut agar tidak bersifat inetraktif atau berulang-ulang. Oleh karena itu kita kumpulkan keluhan tersebut dan kita statiskan. Namum belakangan ini pada Tahun 2013 muncul teori untuk mengatasi tersebut, yaitu orang Harvard, “ PBIA (Problem Base Interactive Adaption)”, yang salah satu teorinya Quality Problem, apa yang berulang-ulang menjadi fokus dan perhatian serta membuat rencana untuk perbaikannya dan menjadikan customer sebagai partner strategic.

Akhrinya dari situ kita dapat belajar dan berfikir menciptakan layanan memuaskan dan kedepan menjadi unggulan daerah. Unggulan itu bermakna dua, yang pertama kalau semua orang puas rumah sakit itu menjadi branding, dan yang kedua unggulan akan menjadi daya tarik, jalan veteran didepan rumah sakit sekarang didesaign oleh arsitek top lulusan Belanda, untuk memberi lingkungan rumah sakit yang paling indah, kemungkinan tempat ini tempat yang paling menarik di Bojonegoro. Karena rumah sakit menjadi daya tarik, impact ekonomi akan terjadi karena hal tersebut sektor jasa, sehingga akan ada pertumbuhan ekonomi dari sektor jasa.

Jadi itu menjadi dorongan yang kuat bagi kami, dan kita harus belajar lebih jauh terkait jenis layanan apa yang harus ditingkatkan, rencana pengembangan SDM apa yang dilakukan, jenis peralatan apa yang penuhi, penyesuaian kelembagaan serta lingkungan yang bagaimana, yang perlu dikembangkan .

Pada akhir sambutannya, Kang Yoto menyampaikan, saya percaya mekanisme akreditasi ini menjadi penting untuk menguji apa yang telah kita rencanakan sudah dilaksanakan dengan baik atau belum dan kita dapat mengetahui apa yang menjadi sasaran Quality Improvment selanjutnya, karena pada hakekatnya ada jargon “ Start From The End To The Begining “, dimulai dari akhir dan dimulai pada awal lagi. Inilah proses sirkulasi yang terus menerus. Maka saya ucapkan selamat karena telah berani berakreditasi dan ucapan terima kasih kepada Tim KARS yang menjadi bagian dalam proses ini dan mudah-mudahan hubungan ini menjadi hubungan fungsional yang menarik untuk membuat kita tumbuh bersama-sama, kalau orang beragama menjadi amal soleh yang menjadi tabungan dalam kehidupan ini.

Kemudian Ketua Tim Surveior KARS, dr. Sri Pratomo menjelaskan cara penilaian akreditasi rumah sakit dan etika akreditasi dan salah satunya adalah tidak diperbolehkan Tim Surveior KARS menerima oleh-oleh, ungkapnya.
Selanjutnya Tim akan bekerja selama 3 (tiga) hari yang terdiri dari 3 orang, yaitu saya sendiri sebagai ketua dr. Sri Pratomo, dan dua orang anggota, dr. Handaningrum dan dr. Patricia Suti Lasmani.

Bojonegoro, 11 Desember 2017
Kepala Bagian Humas dan Protokol

HERU SUGIHARTO
NIP. 19690423 200312 1 003примеры рекламыадвордс клоакингgreenдешевая международная доставка