Terkait Laporan Beberapa Warganya ke Kejaksaan, Ini Penjelasan Kades Gondang

Bojonegoro, Suryanasional.com – Kepala Desa Gondang, Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro, Agus Riyanto angkat bicara soal laporan beberapa warga di Kejari Bojonegoro perihal indikasi adanya pungutan sejumlah uang yang di bebankan kepada warga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Terkait iuran tersebut, para pihak sebelumnya tak ada koordinasi dengan saya selaku kepala desa. Itu murni inisiatid warga penerima BPNT dan ketua RT setempat. Hal itupum dilakukan sebagai ganti ongkos atau sewa mobil yang mengangkut sembako,” kata Agus Riyanto.

Menurut Agus, iuran warga itu juga tanpa ada unsur paksaan. Hal itu dilakukan mengingat jauhnya akses transportasi menuju Dusun Punggurrejo.

“Jauhnya jarak pengambilan sembako tentunya membutuhkan biaya transportasi untuk kendaraan pengangkut. Perjalanan dari Desa Gondang menuju Dusun Punggurrejo mencapai 6-7 Km,” terang Agus Rianto.

Maka dari itulah, mereka berinisiatif untuk mengumpulkan iuran sebesar Rp, 7.000 sampai Rp, 10.000 sebagai ganti uang transportasi dan dilakukan tanpa adanya paksaan.

Awalnya Kepala Desa tidak mengetahui adanya iuran warga penerima BPNT kepada RT setempat, Mendapati informasi seperti itu, dirinya memerintahkan untuk segera mengembalikan kepada warga penerima BPNT.

“Begitu saya dapat informasi perihal iuran dari warga, saya langsung menginstruksikan kepada RT untuk segera mengembalikan,” kata Kades.

Kepada warga desanya, kades berharap agar dalam menyelesaikan apapun persoalan, agar seyogyanya lebih mengedepankan aspek musyawarah. Hal ini akan menghindarkan kita dari provokasi adanya isu-isu yang tidak jelas kebenarannya.

“Saya pribadi berharap agar semua warga desa Gondang bisa saling menjaga kerukunan dan mengedepankan musyawarah mufakat. Mari kita bersama memakmurkan desa dan menjauhi hal-hal yang bisa mereduksi sinergitas warga Desa Gondang,” ungkap Agus Rianto.

Saat pandemi COVID-19 ini, Agus Rianto menghimbau agar dalam pendistribusian sembako BPNT di lakukan dengan cara mengantar langsung ke rumah-rumah warga penerima bantuan tersebut.

Menurutnya, ini dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan warga.

“Kita sepakat mendistribusikan sembako BPNT dengan langsung membagikannya ke rumah warga. Tujuannya agar tidak terjadi potensi adanya kerumunan warga saat pengambilan sembako dilakukan,” lanjut Kades.

“Saya pribadi berharap supaya warga desa gondang tetap saling menjaga kerukunan dan lebih mengedepankan musyawarah dengan tujuan yang lebih baik,” tutup Kades.

Menurutnya, ini bagian dari upaya menangani wabah virus Corona yang semakin meluas, pemerintah sendiri menganjurkan masyarakat untuk menerapkanĀ social distancingĀ atau pembatasan sosial.

Sementara itu, Jumini, salah seorang warga Desa Gondang penerima manfaat BPNT menyebutkan bahwa, warga desa tidak merasa keberatan dengan iuran itu. S baliknya dirinya merasa terbantu dengan di baginya sembako program BPNT yang langsung dibagikan dirumahnya tanpa harus mengantri di Balai Desa.

“Kalau saya sama sekali tidak mempermasalahkan iuran itu. Sebaliknya kita malah dipermudah dengan diantarkannya bantuan tersebut ke rumah kita. Jadi tidak repot-repot sampai mengantri di Balai Desa,” kata Jumini.(Yossi/red).