Kudus – suryanasional.com – Unik dan menarik Desa Wates, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus adakan Lomba Wedangan dan Jajanan Jadoel dalam rangka Hut Desa Wates Ke – 169 dan Sedekah Bumi Tahun 2024 yang digelar selama sepekan mulai 2-9 Juni, Kamis (6/6/2024) malam.
Pantauan dilapangan, ibu-ibu dari perwakilan RT/RW peserta lomba sebagian berpakaian busana jawa sedang membuat wedangan dan jajan khas Jawa yang akan disajikan ke juri dan masyarakat sekitar yang sedang menonton musik akustik saat kegiatan itu berlangsung.
Kepala Desa Wates, Abdullah Assofi mengatakan bahwa acara ini bagian dari rangkaian acara sedekah bumi 2024 dan Hut Desa Wates yang Ke -169. Selain ada lomba wedangan dan jajajan jadoel kemarin juga ada lomba menyanyikan lagu jawa, selanjutnya juga ada lomba nembang lagu jawa.
“Kami membuat lomba-lamba tersebut tujuannya agar tidak melalaikan budaya dan khas jawa yang selama ini hampir terkikis dari peradaban yang serba modern” ujarnya.
Selain lomba, lanjut Assofi, ada pertunjukan pentas seni barongan dan juga pentas seni reog. Diakhir nanti hari minggu (9/6) ada kirab budaya munjung wong tuo dan ketoprak.
Pihaknya berharap acara ini berjalan lancar tanpa halangan apapun dan bisa membuat masyarakat semakin makmur dan meriah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah menyampaikan dalam sambutannya sangat bahagia dan terkagum-kagum dengan tampilan ibu-ibu tidak hanya kulinernya tapi orangnya juga cantik-cantik masyarakat Desa Wates.
“Jadi saya meminta untuk menerangkan konsep kuliner masakan dan tampilan kulinernya sangat luar biasa kreatifnya ibu-ibu Desa Wates ini” katanya.
Mutrikah melanjutkan, Ini adalah menjadi salah satu daya tarik wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Wates.
“Karena Desa Wates sendiri merupakan Desa Wisata yang sudah memiliki SK Bupati. Saya menjadi saksi bahwa Desa Wates ini sudah melestarikan tradisi budaya bertahun-tahun dan ini membuktikan bahwa potensi kearifan lokal yang dimiliki Wates ini luar biasa” tandasnya.
Maka, lanjutnya, Kita hargai bersama semangat masyarakat untuk mengembangkan dan melestarikan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk diberi penghargaan.
Pihaknya berharap semoga Desa Wates ini kulinernya menjadi branding sebagai Desa Wisata. “Saya sudah merasakan tidak hanya jajanan jadoelnya, tetapi saya sudah merasakan aneka masakan ibu-ibu di Desa Wates, seperti ada semur kutuk ada gudangan, dan waloh dicampur ketan baru kali ini” ujarnya.
Tahun kemarin, Pihaknya pameran ke Jakarta dengan membawa jajanan jadoel baru buka sudah diserbu 1000 masyarakat Kudus yang ada di Jabodetabek dan akhirnya satu jam sudah habis.
“Jadi bapak ibu masyarakat tetap optimis bahwa kegiatan seperti ini hanya satu-satunya yang ada di Kabupaten Kudus ada di wahana Padang Bulan. Walaupun kegiatan di Padang Bulan ini dilaksanakan setiap bulannya harus dilaksanakan secara istiqomah” harapnya.
Tahun depan Disbudpar akan mengadakan Festival kuliner tingkat Kabupaten Kudus yang berlokasi di Padang Bulan Desa Wates.
“Ini merupakaran salah satu apresiasi kami, mudah-mudahan nanti Padang Bulan ini menjadi sentra kulinernya masyarakat Kabupaten Kudus kalau pengen makan-makanan sehat bersama keluarga” tutupnya.(AD).