Wow, Oklik Menjadi Karya dan Kerajinan Asli Bojonegoro yang Terdaftar di HKI

Bojonegoro, Suryanasional.com – Bojonegoro memiliki kerajinan khas baru yang telah terdaftar di HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Oklik menambah deretan karya dan kerajinan asli Bojonegoro.

Launching HKI Oklik Bojonegoro digelar di Lapangan Desa Sobontoro, Kecamatan Balen. Launching dihadiri Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, Kamis (13/10/2022) malam.

Hadir pula dalam launching ini diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pertamina EP Cepu Zona 12, Pertamina EP Sukowati Field Zona 11, PPKD Kab. Bojonegoro, Forkopimcam, Pemerintah Desa Sobontoro, serta Pegiat Seniman Daerah lainnya.

Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah mengucapkan terimakasih atas upaya yang dilakukan pegiat dan pelaku kesenian Oklik yang telah menjaga dan melestarikan kesenian tersebut.

“Setelah ini tugas kita adalah mengenalkan Oklik kepada Indonesia, kita mulai dengan menampilkan Oklik pada kegiatan-kegiatan pemerintahan maupun masyarakat pada umumnya,” katanya.

“Saya mengimbau, untuk kegiatan peringatan hari besar maupun kegiatan besar kemasyarakatan dapat menampilkan kesenian Oklik,” kata Bupati Anna.

Bupati Bojonegoro juga menyebutkan, peran dalam dunia pendidikan, untuk menyediakan ekstrakulikuler kesenian Oklik. Hal ini penting agar generasi muda lebih mengenal dan menggemari kesenian Oklik.

Ketua PPKD Bojonegoro, Didik Wahyudi menjelaskan, bahwa sejak 2021 timnya telah melakukan riset mendalam terkait kesenian Oklik. Mulai dari sejarah, alat yang digunakan hingga fungsinya.

“Launching ini diharapkan menjadi langkah awal untuk lebih mengenalkan Oklik pada nasional dan internasional,” kata Didik Wahyudi.

Masuknya kesenian tradisional asli Kecamatan Balen ini menambah deretan karya dan kerajinan di Kabupaten Bojonegoro yang diakui HKI. Oklik diakui Hak Ciptanya sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional (EBT), sejak Agustus kemarin oleh Kemenkumham.

Sebagai seni tradisional yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat, dengan bunyi khasnya _klik, klok, klik, klik, klok, klik_ yang dihasilkan dari alat sederhana berupa kentongan bambu, menjadi alasan kesenian tersebut sebagai kesenian oklik.

Berlatar belakang sebuah usaha untuk mengusir pagebluk dimasa penjajahan Belanda, kegiatan memainkan Oklik terus dilakukan masyarakat dengan peralatan, musik, teatrikal hingga fungsi yang berkembang juga. Dengan perkembangannya, Oklik juga menjadi tontonan rakyat dalam pagelaran rakyat.(Lex/HmsBjn).