Abdulloh Umar Bahas Kontekstualisasi Makna Qurban

Bojonegoro, Suryanasional.com – Ketua DPRD Bojonegoro Bojonegoro mengatakan, Idul Adha merupakan perayaan penting dalam agama Islam. Merayakan Idul Adha tidak hanya sekedar menyembelih hewan qurban maupun hari libur, namun juga mencakup ibarah (makna) yang dalam tentang pengorbanan dan keikhlasan.

“Dalam konteks agama Islam, qurban adalah menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS,” kata Abdulloh Umar.

Disebutkannya, kisah Nabi Ibrahim AS ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam, khususnya tentang pentingnya keikhlasan dan kepercayaan dalam beribadah. Nabi Ibrahim AS menunjukkan kepercayaan dan pengorbanannya yang besar pada Allah SWT.

“Sikap ibarah sosial tergambar jelas pada sikap yang dilakukan Nabi Ibrahim kepada Nabi Ismail. Nabi Ibrahim AS yang merelakan putranya Ismail untuk dikurbankan di jalan Allah SWT adalah kisah yang menjadi dasar dari perayaan Idul Adha. Ketika Nabi Ibrahim AS bermimpi bahwa Allah SWT memerintahkan untuk mengorbankan putranya, Ismail, ia merasa sangat bingung dan sedih,” kata Politisi PKB ini.

“Namun, dengan penuh kepercayaan, Nabi Ibrahim AS bersedia mematuhi perintah Allah SWT dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan kurban tersebut. Ketika Nabi Ibrahim AS bersiap-siap untuk menyembelih putranya, Allah SWT mengganti putranya dengan seekor domba besar sebagai pengganti qurban,” katanya.

Kisah Nabi Ibrahim AS ini memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam, khususnya tentang pentingnya keikhlasan dan kepercayaan dalam beribadah. Nabi Ibrahim AS menunjukkan kepercayaan dan pengorbanannya yang besar pada Allah SWT, dan hal ini merupakan teladan bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah kurban.

Menurut Umar, Idul Adha secara kompleks mengajarkan pada kita untuk saling berbagi, saling bersilaturrahmi dan saling mengikis kebencian antara pribadi atau golongan.

“Pada momentum Idul Adha ada banyak sikap yang secara otomatis dilakukan semisal berbagi daging kurban dan saling bersilaturrahmi. Mereka yang berkurban pasti akan membagi daging pada masyarakat sosial,” katanya.

“Ini merupakan momentum yang sangat penuh keberkahan,” kata Umar.

Abdulloh Umar menambahkan, momen Idul Adha juga mengajarkan kepada masyarakat untuk mengikis kebencian. Salah satunya adalah meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.

Selain itu, lanjut ia, berkurban juga dapat meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT dan menumbuhkan rasa ketaatan dalam beribadah. Dengan berkurban, manusia menyadari bahwa segala nikmat dan karunia yang diterimanya berasal dari Allah SWT, sehingga ia harus bersyukur dan memperbanyak ibadah kepada-Nya.(Lex/red).