Anna Muawanah Resmikan Tugu Prasasti Sedulur Sikep Samin

Bojonegoro, Suryanaaional.com – Tugu Prasasti Sedulur Sikep Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo diresmikan oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’Awannah, Kamis (28/8/2019).

Tugu Prasasti Sedulur Sikep Samin merupakan bukti bahwa sampai saat ini di Bojonegoro terdapat tonggak sejarah keberadaan ajaran samin yang dipelopori oleh Samin Soerosentiko.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’Awannah mengatakan bahwa selain sebagai ikon, tugu sedulur sikep yang berdiri diantara lima pilar ini merupakan wujud dari semangat dan sikap masyarakat yang masih terjaga.

“Saya berharap ajaran Samin ini dapat menjadi inspirasi untuk membangun dan memajukan SDM yang unggul untuk Bojonegoro” kata bupati.

Wujud kebudayaan samin juga ditandai dengan adanya tugu separuh badan yang berada di tengah hutan yang dibelakangnya terdapat 5 pilar menandakan “Pitutur Luhur Sedulur Sikep” yang berbunyi.

“Laku jujur sabar trokal lan nrimo, ojo dengki srei dahwen kemeren pekpinek barange liyan, ojo mbedo mbedakne sapodo padaning urip kabeh iku sedulure dewe, ojo waton omong omong sing nganggo waton, biso roso rumongso”

Pitutur tersebut mengajarkan nilai-nilai luhur tentang kejujuran, spiritual dan sosial, peduli pada alam, serta menjauhkan diri dari sifat mengambil hak orang laain.

Ini berarti adalah sebuah pergerakan atau sikap bahwa perjuangan tidak harus dilakukan dengan cara kasar, karena ketegasan atas sikap akan berbuah keberhasilan. Dalam ajaran samin juga diajarkan bahwa ” pucuk eleng bongkot, bongkot eleng pucuk” yg artinya “pimpinan ingat rakyat, rakyat mendukung pimpinan”

Ajaran samin merupakan ajaran turun temurun yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Ajaran samin mempunyai nilai luhur dan menjadi bagian dari prilaku keseharian masyarakat Bojonegoro, selain juga sudah menjadikan sebuah identitas pembeda dengan masyarakat didaerah lain.

Menurut Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, masyarakat Bojonegoro seharusnya bangga, karena ajaran Samin Soerosentiko Bojonegoro telah diakui ileh pemerintah.

“Kita seharusnya bangga karena ajaran samin telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda,” pungkas Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah.(Lex/red).