Bupati Bojonegoro dan Petani Bersinergi Atasi Permasalahan Hama dengan Solusi Burung Hantu

Bojonegoro, Suryanasional.com – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah baru saja melaunching gagasan dari Kecamatan Kedewan dalam upaya mengantisipasi maraknya serangan hama, Sabtu (5/12/2020) di Desa Hargomulyo Kecamatan Kedewan.

Gagasan tersebut adalah memanfaatkan keberadaan burung hantu (Koko beloq). Burung hantu bisa dimanfaatkan petani sebagai predator alami dalam mengatasi hama.

Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah meminta agar dinas pertanian setempat segera membuat regulasinya. Menurutnya ide-ide kreatif akan sepenuhnya didukung, selama ide tersebut bermanfaat dan tidak membahayakan.

“Ke depan harus dipersiapkan payung hukumnya mengenai ide-ide solutif tersebut agar bisa diterapkan dan dikembangkan dengan baik di wilayah lain,” kata Bupati Anna.

Dijelaskan Bupati Anna, terobosan ini semata mata dilakukan bukan hanya untuk membasmi hama, namun tujuan utamanya adalah sebagai penyeimbang ekosistem.”Sebuah cara baru untuk merawat dan menjaga alam, dengan cara yang alami demi kesejahteraan masyarakat,” terang Anna Mu’awanah.

Sementara itu, Camat Kedewan Adrian, menjelaskan bahwa ide ihwal Koko beloq ini lahir berdasarkan pengalaman petani seiring maraknya hama yang saat ini meresahkan para petani.

“Ide ini terinisiasi setelah melakukan study banding ke Kebupaten Demak. Kebetulan Demak telah terlebih dulu menggunakan burung hantu sebagai penjaga di areal pertanian dan menerapkannya. Untuk itu, kita ingin menerapkannya di wilayah Kecamatan Kedewan.

Ardian menuturkan, saat ini di Kecamatan Kedewan sudah memiliki sekitar 60 burung hantu dan satu rumah penangkaran.”Jika ini berhasil, ke depan rencananya akan diperbanyak, kata Ardian.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro mengajak para petani untuk bmelakukan deklarasi dengan komitmen tidak menggunakan sengatan listrik untuk membasmi serangan hama.(Lex/red).