Kelangkaan LPG 3Kg, Disperindag Pasuruan Langsunh Gelar Sidak

Pasuruan, Suryanasional.com – Dinas Perindustrian dam Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan menggelar sidak di sejumlah agen dan pangkalan LPG bersubsidi kemasan 3 kilogram karena masyarakat sulit mendapatkannya di pasaran, Rabu (26/7/23).

Sidak imi merupakan tindaklanjut fari keluhan masyarakat sering dengan kesulitan dalam mencari LPG subsidi 3 kilogram beberapa waktu terakhir.

Sidqk dilakukan Disperindag Kabupaten Pasuruan di sejumlah Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kabupaten Pasuruan.

“Selama ini untuk LPG bersubsidi 3 kilogram tidak ada pembatasan dan pendistribusian kepada pertamina namun saat cuti bersama para agen tidak menerima kiriman LPG 3 kilogram,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan Diana Lukita Rahayu.

Kegiatan sidakĀ  dilakukan sejak Senin (24/7) kemarin dan ada setidaknya 6 SPPBE di wilayah Kabupaten Pasuruan, 5 diantaranya SPPBE subsidi dan 1 non subsidi yang didatangi petugas.

Tak hanya SPPBE, Disperindag juga melakukan sidak di agen-agen penjual Elpiji. Ada setidaknya 27 agen LPG 3 kilogram yang tersebar di seluruh Kabupaten Pasuruan.

Diana menguraikan bahwa meskipun pihaknya melakukanĀ  sidak, Disperindag tak menemukan adanya penimbunan ataupun kelangkaan LPG yang dikenal juga dengan sebutan si melon.

Diana juga menjelaskan bahwa saat ini Pertamina sedang melakukan pendataan registrasi dan pendataan pengguna LPG 3 kilogram dalam sistem yang berbasis web. Hal ini juga dibantu oleh agen dengan mendata melalui KTP maupun KK para pengguna LPG 3 kilogram.

Tak hanya pendataan, di wilayah Kabupaten Pasuruan sendiri juga mengalami penurunan kuota, dari 2022 hingga 2023. Pada tahun 2022 kuota LPG 3 kilogram yang diberikan mencapai 59.620, namun pada tahun 2023 stok yang diberikan hanya 56.949.

Pada bulan Mei hingga Juli 2023 masyarakat di Kabupaten Pasuruan banyak yang menggelar hajatan. Sehingga banyak LPG yang digunakan dan tidak ada kuota tambahan pada tahun 2023 kali ini.
sehingga banyak masyarakat kekurangan stok,”kata Diana.

Sementara itu, Koordinator Hiswana Migas wilayah Malang raya menuturkan bahwa sejauh ini tidak ada pengurangan jatah LPG 3 kilogram dari Pertamina, Namun memang ada sedikit keterlambatan dalam pengirimannya.

“Tidak ada pengurangan kuota dari pertamina semua agen tetap mendapatkan jatahnya masing – masing, dari kami ke pangkalan juga tetap tidak ada penyusutan,” kata Dwi Hardono.

Pria yang juga selaku pemilik agen di kawasan jalan raya Kraton Sidogiri ini menjelaskan bahwa memang terjadi antrian pengisian saat di SPBE dan mengakibatkan jam kedatangan LPG 3 kilogram di agennya juga molor namun cuma dalam hitungan jam.

“Setiap hari LPG datang dan jumlahnya tetap, malah kalau ada hari besar atau cuti bersama ada sedikit tambahan kuota,” ulasnya.

LPG 3 kilogram di pasaran di pangkalan dijual dengan harga Rp 16.000 dan di toko kelontong bervariatif di kisaran angka Rp 17.500.

LPG 3 kilogram sulit didapat bukan hanya di Pasuruan, Namun juga terjadi di Kota lainya seperti Malang, Blitar, Kota Batu dan Lumajang.(attar/red).