Latih Bertahan Hidup Di Laut, Taruna Akademi Angkatan Laut Latek Sea Survival

Editor:Tri Karyono|Reporter:Budi Raharto

Suryanasional.com|Surabaya,-Sebanyak 106 Taruna AAL tingkat I angkatan ke-67 berlatih bertahan hidup di laut untuk mengatasi keadaan darurat yang sewaktu-waktu terjadi dalam penugasan. Latihan dan praktek (Lattek) bertajuk Sea Survival ini akan berlangsung selama lima hari dan latihan dibuka hari ini, Senin (11/03/2019) oleh Kepala Departemen Pelaut Akademi Angkatan Laut (Kadeppel AAL) Kolonel Laut (P) Hreesang Wisanggeni, S.E. di kolam renang Jala Kridha Tirta AAL, Bumimoro, Surabaya.

Kadeppel AAL Kolonel Laut (P) Hreesang Wisanggeni, S.E.menyematkan pita tanda latihan kepada perwakilan Taruna AAL menandai dimulainya Lattek Sea Survival.

Rencananya para Taruna akan melaksanakan latihan ini di kolam renang Jala Kridha Tirta AAL selama dua hari dan di Koarmada II selama tiga hari dibawah bimbingan pelatih dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada II, Ujung, Surabaya.

“Tujuan dari kegiatan Lattek Sea Survival adalah untuk memberikan pengalaman praktek kepada para Taruna tentang cara bertahan dilaut dari segala keadaan”, kata Kadeppel AAL saat membuka Lattek. Dalam latihan ini para Taruna menerima materi latihan diantaranya pengetahuan tentang dasar survival, penyebab terjadinya survival, pengenalan terhadap peralatan survival dan keselamatan yang ada di KRI serta mempraktekkan secara benar cara-cara pelaksanaan penyelamatan diri dilaut dengan menggunakan kelengkapan keselamatan.

Dengan demikian secara keseluruhan diharapkan para Taruna mampu memahami dan mengerti tentang usaha-usaha dalam mempertahankan diri dilaut baik dari ancaman kelaparan, kehausan serta bahaya lain secara darurat dengan memanfaatkan situasi kondisi alam sampai menunggu datangnya pertolongan, ungkap Kadeppel AAL.

“Dalam setiap kegiatan latihan praktek yang bersifat melatih keterampilan dan kemampuan dasar individu di lapangan, selalu saya tekankan agar senantiasa memperhatikan faktor-faktor keamanan, dengan cara melaksanakan tahapan-tahapan latihan secara prosedural dan peningkatan purbajaga selama kegiatan latihan guna menghindari terjadinya resiko yang berakibat kerugian personel maupun material”, kata Kadeppel AAL kepada seluruh Taruna, pelatih dan staf latihan.