Nyomod Bagi-Bagi Modal Usaha Untuk Masyarakat Tidak Mampu

Editor: Tri Karyono|Reporter:Budi Raharto

Suryanasional.com|Surabaya,-Filosofi kail dan ikan menjadi poin penting dalam upaya memberdayakan ekonomi kerakyatan di masa kini, termasuk juga di Jawa Timur dan Surabaya pada khususnya. Terlebih lagi, bagi masyarakat yang memiliki kemauan dan keinginan untuk berwirausaha, namun terbentur modal.Jika berkaca dari siklus perekonomian Jawa Timur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Tahun 2018 mencapai Rp 2.189,78 triliun dan atas dasar harga konstan pada 2010 mencapai Rp 1.563,76 triliun.

Ekonomi Jawa Timur tahun 2018 ( c-to-c) tumbuh 5,50 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertiggi terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,63 persen, diikut Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,61 persen. Sementara dari sisi pengeluaran terutama didorong oleh Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang tumbuh 6,57 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh sebesar 6,08 persen.

Upaya pemberdayaan usaha dengan modal gratis ini seakan melepas dahaga masyarakat/calon pengusaha untuk meningkatkan hajat hidupnya secara berkesinambungan. Apalagi, wirausaha/usaha mikro kecil menengah (UMKM), apapun bentuknya, mampu menjadi soko guru perekonomian rakyat yang terbukti andal.“Kami hanya memiliki niat untuk mengangkat perekonomian masyarakat dengan edukasi usaha bermodal gratis. Seperti ibarat, kami tidak menyuguhkan ikan, melainkan kail yang kami berikan,” ujar Hary Yauwhannes dari perwakilan CV Multi Pangan Mandiri (MPM), Rabu (27/2/2019).Menurutnya, modal gratis yang disuguhkan untuk membuka peluang usaha sehat dan mandiri ini, sekaligus sebagai dukungan terhadap program pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia dan Jawa Timur pada khususnya. Alasanya, beberapa tahun belakangan ini jumlah populasi penduduk yang berusia produktif semakin bertambah, apabila dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja yang ada di Indonesia.“Ini memicu masyarakat untuk menciptan peluang dengan membuka usaha mandiri atau UMKM. Untuk memulai usaha mandiri memang memerlukan modal,” tuturnya.Karena itu, lanjut Hary, mendorong CV MPM untuk memberikan modal gratis melalui program tersebut, agar mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan petumbuhan ekonomi, dan mengurangi jumlah pengangguran. Pemberian bantuan modal berupa produk minuman cokelat siap minum merek Nyomod.

Modal yang diberikan yaitu produk minuman coklat merk Nyomod dan peralatannya sebesar 50 -100 botol dengan harga jual di pasar senilai Rp.5000 -7.000 per botol. Syaratnya, cukup dengan SKTM atau KTP untuk proses survei. Silakan menghubungi 081221761981,” ujar Hary di sela pemberian modal gratis dengan pemberian kemasan botol berisi minuman cokelat Nyomod yang disaksikan jajaran Muspika Kecamatan Genteng selaku pembina harian UMKM wilayah setempat.
Sebelumnya, Nyomod yang merupakan singkatan dari Nyoklat Modern sudah beredar di 45 kota dan kabupaten di Jawa Timur. Produk cokelat dipilih karena salah satu produksi konsumsi yang banyak digemari selain kopi dan teh. Ditambahkan, cokelat yang digunakan merupakan pilihan berkualitas tinggi yang diproduksi secara higienis dan bebas bahan pengawet serta kimia.“Program ini ditujukan kepada masyarakat umum dengan persyaratan yang mudah, salah satunya dengan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu saat mendaftar. Setelah proses survey dari CV MPM selanjutnya produk dan peralatan pengolahan akan dikirimkan kepada peserta program, dibarengi dengan pelatihan pengolahan dan strategi penjualan dari staff CV MPM,” pungkasnya.