Optimalkan Produktivitas Pertanian, Pemkab Bojonegoro Imbau Maksimalkan Lahan yang Sudah Ada

Bojonegoro, Suryanasional.com – Bojonegoro terus berbenah dan melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan produktivitas pertanian. Salah satu strategi yang dilakukan adalah mengoptimalkan potensi lahan pertanian yang sudah dimiliki.

Hal itu disampaikan, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Pemkab Bojonegoro di Creative Room Gedung Pemkab Bojonegoro, Selasa (12/8/2020). FGD digelar dalam upaya meningkatkan kembali kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

“Melemahnya sektor pertanian kemungkinan disebabkan oleh bibit tanam muupun pola tanam yang masih belum berhasil. Untuk itu salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan potensi lahan pertanian yang kita miliki,” kata Anna Mu’awanah.

Bupati Anna menjelaskan, bahwa lahan kosong harus dimanfaatkan dengan baik dan jangan dibiarkan menjadi lahan tidur. “Jika kita dapat memaksimalkan lahan-lahan tersebut, maka kita akan bisa terhindar dari krisis.”, terang Anna Muawanah.

Bupati menyebut bahwa sektor pertanian dan sektor peternakan perlu untuk digalakkan kembali, hal ini karena sumber daya yang ada dapat menjadikan potensi yang lebih ditingkatkan.

“Industri hulu dan hilir pertanian masih berpontensial. Jika lahan terbatas, kita harus bisa belajar memanfaatkan teknologi pertanian.”, lanjut Bupati.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan di sektor pertanian, Pemkab Bojonegoro memberikan dukungan diantaranya melalui program petani mandiri (PPM) dengan instrumen Kartu Petani Mandiri (KPM), pemberdayaan BUMDES, pembentukan BUMD.

Selain itu masih ada program lain seperti peningkatan sumber daya air dengan rehab Waduk Pacal, pembangunan bendung gerak Karangnongko, pembangunan waduk Gongseng dan waduk Pejok serta langkah terakhir dengan mendukung kiprah petani milenial melalui bimbingan teknis (Bimtek).

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Mokhamad Anwar Mukhtadlo menyampaikan bahwa sektor pertanian memiliki peran utama regional dan nasional sumber penyedia pangan dan penyeran tenaga kerja terbanyak.

Menurutnya, sektor pertanian menjadi penyumbang tenaga kerja terbesar sebanyak 39% dari total penduduk Bojonegoro. Sektor pertanian bersama sektor industri diharapkan bisa selaras bekerja sama untuk menggerakkan pembangunan di Bojonegoro.

“FGD ini kita bisa mengkaji bersama sama serta merumuskan solusi penyebab dari sektor pertanian melemah. Kita harus meningkatkan kembali peran penting sektor pertanian pada PDRB bisa mengalami peningkatan.”, Ungkap Anwar Mukhtadlo.

Seperti diketahui, sektor pertanian menjadi salah satu sektor dominan dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kurun waktu 5 tahun terakhir (2015-2019). Namun disisi lain sektor pertanian di Bojonegoro masih mengalami permasalahan di berbagai faktor. Hal ini terbukti Bojonegoro berada dalam urutan 9 di Jawa Timur dalam kontribusi PDRB dengan poin 3.29%.

Acara FGD ini dihadiri diantaranya organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemerintahan tingkat Kecamatan hingga desa, LSM serta Gapoktan. FGD juga menghadirkan narasumber dari DPR RI dan Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro.(Lex/red)