Pemerintah Bojonegoro Sosialisasikan Proyek JTB

Bojonegoro – 18 Desember 2017. Setelah menerima Desain proyek Gas Jambaran – Tiung Biru, PT Pertamina EP Cepu kembali mengusung satu momen penting dalam sejarah gas bumi Indonesia, yaitu bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, mengadakan sosialisasi Proyek Engineering, Procurement, Construction (EPC) Gas Processing Facility (GPF) kepada pemangku kepentingan, khususnya masyarakat Bojonegoro. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kepada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja ini bertujuan untuk mengenalkan proyek EPC GPF dan juga personel-personel terkait didalamnya.

“Selain itu juga supaya kegiatan proyek berikutnya lebih matang dari segi persiapan dan pelaksanaan untuk suksesnya proyek JTB,” tukas Agus Supriyanto selaku Kepala Disperinaker Bojonegoro.

Mewakili PT Pertamina Cepu, Kunadi selaku PGA & Relation Manager, menambahkan bahwa ini merupakan serangkaian acara setelah ditanda tanganinya proyek EPC GPF antara PEPC dan PT Rekayasa Industri – Japan Gas Corporation – Japan Gas Indonesia pada tanggal 4 Desember 2017 dan juga serah terima desain proyek JTB dari Ditjen Migas.

“Kami memohon doanya, semoga proyek Gas JTB ini, berjalan lancar tanpa ada kendala apapun,” sahutnya.

Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) merupakan Lapangan Unitisasi antara Lapangan Jambaran yang masuk Wilayah WK Cepu dan Lapangan Tiung Biru yang masuk Wilayah WK Pertamina EP, melalui surat Menteri ESDM pada tanggal 28 Februari 2013, menyatakan bahwa MESDM menyetujui Unitisasi dari Lapangan Jambaran dan Tiung Biru dengan PEPC sebagai Operator Lapangan Unitisasi JTB.

POD original untuk pengembangan proyek gas terintegrasi lapangan JTB dan Cendana telah disetujui oleh SKKMigas pada tanggal 13 Februari 2013. Dalam usaha optimalisasi proyek maka operator mengajukan POD revisi yang hanya mengembangkan Unitisasi Lapangan JTB tanpa Cendana. Terhadap usulan tersebut, SKK Migas sudah menyetujui Revisi POD tanggal 17 Agustus 2015.

Proyek Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru diperkirakan akan menyerap sekitar ±6000 calon tenaga kerja,” sambungnya. Kunadi menambahkan, bahwa penyerapan tenaga kerja akan melalui prosedur yang resmi bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, tanpa pungutan biaya.

Produksi gas dari Lapangan JTB sendiri diprediksi akan mencapai sekitar 315 million standard cubic feet per day (MMSCFD), dimana 172 mmscfd atau sekitar 54% dari total, telah diperjualbelikan kepada PLN untuk kepentingan pengadaan listrik negara.переход яндекс метрикусайт добавить в поисковики бесплатноtrajetстраницы