Pemkab Bojonegoro Antisipasi Penyebaran Difteri

Bojonegoro, suryanasional.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melakukan sejumlah antisipasi mencegah penyebaran difteri. Bupati Bojonegoro Suyoto, Selasa 6 Februari 2018 ini menandatangi pernyataan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri dan pelaksanaan kegiatan Outbreak Response Immuniczation (ORI), sebagai upaya penanggulangan KLB difteri dengan pemberian imunisasi.

Bupati Bojonegoro melakukan KLB difteri dan ORI sebagai langkah antisipasi maraknya kasus Difteri diberbagai daerah di Indonesia. Hal itu merupakan langkah preventif Pemkab Bojonegoro. salah satu bentuk implementasinya adalah dengan pemberian vaksin difteri kepada seluruh anak mulai usia 1 tahun sampai 19 tahun di Bojonegoro.

” imunisasi ini bisa dilakukan oleh semua kalangan tak memandang usia mereka. Hanya saja pemkab Bojonegoro akan membebaskan imunisasi untuk usia 1 sampai dengan 19 tahun. Sedangkan bagi mereka yang telah berusia 19 tahun lebih bisa melakukan imunisasi secara mandiri baik di Rumah Sakit maupun puskesmas diseluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro,” kata Bupati Bojonegoro Suyoto.

Ninik Susmiarti kepala Dinas Kesehatan (Sinkes) Kabupaten Bojonegoro mengatakan bahwa Sasaran kegiatan ORI ini adalah 326.130 anak usia 1 tahun sampai dengan kurang dari 19 tahun.”Sedangkan untuk diatas usia tersebut bisa melalui program mandiri di RS yang menyediakan vaksin difteri,” kata Ninik Susmiati.

Kadinkes menghimbau kepada para orang tua agar membawa putra dan putrinya untuk mendapatkan imunisasi difteri di Pos Pelayanan imunisasi seperti Posyandu, Sekolah, Ponpes, Polibdes/Ponkesdes, Pustu dan Puskesmas dengan jadwal Putaran 1 akan dilaksnakan mulai tanggal 1 – 28 Feb 2018, putaran kedua dijadwalkan tanggal 1 – 31 Juli mendatang dan putaran ke III 1 – 30 Nopember 2018.

Penyebaran difteri bisa dicegah salah satunya dengan vaksin atau imunisasi dan yang tak kalah penting adalah segera memeriksakan ke tenaga kesehatan terdekat jika menderita sakit utamanya yang menyerupai gejala difteri seperti demam, keluar lendir atau dahak yang disertai bau dan jumlah yang terus meningkat.

“Lebih cepat penanganan akan lebih membantu. Jadi cepat periksa adalah hal terbaik yang harus kita lakukan.” pungkas Kadinkes Ninik Susmiati.(lex/red).ооо толковаянравственное социальноlegal sawed off shotguns for saleавито моска