Potensi Lonjakan pengangguran Pasca Habis Kontrak 27 Perusahaan di JTB

Bojonegoro, Suryanasional.com – Angka pengangguran di Bojonegoro diprediksi akan melonjak seiring dengan akan habisnya kontrak perusahaan-perusahaan di Jambaran Tiung Biru (JTB) di tahun 2022 ini. Kondisi ini harus diantisipasi Pemkab Bojonegoro melalui program kebijakannya.

Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro, Ahmad Supriyanto mengatakan, sebanyak 27 perusahaan di JTB kontraknya akan habis di tahun 2022.

“Juli ini ada 4 perusahan di JTB yang kontraknya akan habis. Dilanjutkan April sebanyak 14 perusahaan, lalu Maret 9 perusahaan,” kata Ahmad Supriyanto, Selasa (8/3/2022).

Tercatat 4.360 orang menjadi tenaga kerja di 27 peusahaan tersebut terancam menjadi pengangguran.

“Dari 4.360 orang tenaga kerja tersebut, sebanyak 2.864 orang berasal dari tenaga lokal Bojonegoro. Rinciannya 1.040 tenaga kerja skill, 864 orang semi skill, serta 960 orang unskill. Sementara sisanya 1.496 berasal dari tenaga kerja non lokal,” katanya.

Ahmad Supriyanto berharap Pemkab Bojonegoro mengantisipasi kemungkinan lonjakan pengangguran tersebut dengan melakukan langkah antisipasi.

“Harus ada upaya yang serius dari Pemkab Bojonegoro untuk mengatasi hal ini. Diperlukan program atau kebijakan yang tepat seperti menyiapkan lapangan kerja baru atau melakukan pelatihan bagi mereka. Jika memang diperlukan Pemkab bisa mengajukan tambahan alokasi anggarannya,” kata Ahmad Supriyanto.

Legislator fraksi Golkar ini berharap agar pemerintah daerah hadir dalam membantu masyarakat yang terkena dampak PHK dari 27 perusahaan di JTB yang kontraknya akan habis di tahun ini.

“Ini harus mendapat perhatian serius dari Pemkab Bojonegoro,” tandas Ahmad Supriyanto.(Lex/red).