PT.KSEI Kerjasama PT.BEI Menggelar Rangkaian Kegiatan Sosialisasi Di Surabaya Dan Jombang

Editor:Tri Karyono|Reporter:Antok

Suryanasional.com|Sutabaya,-KSEI – BEI Sosialisasi Pemanfaatan Fasilitas AKSes
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar rangkaian kegiatan sosialisasi di kota Surabaya dan Jombang.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemanfaatan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), yang merupakan fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia. Serta memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur dan pencapaian KSEI.

Surabaya menjadi tujuan sosialisasi KSEI di awal 2019, karena berdasarkan data KSEI per akhir Februari 2019, provinsi Jawa Timur menempati urutan ke 3 jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia, dengan jumlah investor sebanyak 111.087. Dari jumlah tersebut,k 41.607 investor tercatat berdomisili di kota Surabaya.

Sementara jumlah investor di Pasar Modal Indonesia hingga akhir Februari 2019, telah mencapai sekitar 1.729.198 investor. Ini mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, beberapa pengembangan yang direalisasikan oleh KSEI mampu memberikan dampak positif bagi Pasar Modal Indonesia. “Kami berharap hal ini dapat meningkatkan kenyamanan investor dalam bertransaksi. Serta menarik minat investor baru untuk berinvestasi di pasar modal,” ujarnya di Surabaya, Jumat (8/3/2019).

“Sebagai informasi, berdasarkan data KSEI pada tahun 2017 – 2018, jumlah investor Indonesia meningkat 44% sepanjang tahun 2018. Kapasitas sistem KSEI generasi terbaru tersebut meningkat 6 kali lipat dan mampu menangani hingga 3 juta investor,” tambahnya.

Lebih lanjut Friderica menambahkan jika KSEI juga mengambil peran penting dalam implementasi perubahan siklus penyelesaian transaksi yang sebelumnya 3 hari (T+3) menjadi 2 hari (T+2), yang mulai diterapkan pada perdagangan Bursa per tanggal 26 November 2018.

Sementara itu, Kepala Unit Penelitian KSEI Delonika Yuki Eka Putra mengatakan, saat ini beberapa pengembangan lain juga tengah dilakukan KSEI. Diantaranya inisiasi simplifikasi pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN) sesuai dengan arah pengembangan sektor jasa keuangan Indonesia, yang tercantum dalam master plan sektor jasa keuangan Indonesia tahun 2015 – 2019.

“Tujuan program kerja ini dilakukan agar pembukaan RE dan RDN lebih mudah, cepat dan menjangkau lokasi yang lebih luas. Sehingga investor dapat segera melakukan transaksi di pasar modal. KSEI telah memulai inisiatif ini sejak tahun 2016 dengan target awal adanya pedoman untuk penggunaan aplikasi elektronik dalam pembukaan rekening serta adanya pedoman untuk pembukaan RE agar dapat dilakukan melalui cabang-cabang Bank Administrator RDN.

Tahap selanjutnya akan dilakukan pengembangan infrastruktur untuk mendukung mekanisme simplifikasi pembukaan RE dan RDN melalui AKSes Financial Hub di tahun 2019,” ujar Delon. .
Menurutnya, saat ini KSEI sedang mengkaji kemungkinan diterapkannya full dematerialisasi di pasar modal Indonesia. Untuk inisiatif strategis yang terakhir, berupa Layanan KYC Administrator Agent, KSEI telah memulai kajian pembuatan platform penyimpanan data KYC yang tersentralisasi dan dapat digunakan oleh Pelaku Jasa Keuangan (PJK) untuk sharing informasi KYC sehingga kualitas data nasabah menjadi lebih baik.

Saat ini, masih terdapat pula pengulangan proses KYC untuk investor yang sama pada PJK yang berbeda.”Adapun insiatif KSEI yang lain yaitu e-proxy dan e-voting platform, agar proses RUPS dapat berjalan efisien dan efektif diantara pihak-pihak terkait, salah satunya memberikan kuasa untuk menghadiri RUPS dan memberikan hak suara melalui e-proxy dan e-voting platform.

Untuk pengembangan tersebut, KSEI telah menunjuk Central Securities Depository (CSD) of Turkey – MKK (Merkezi Kayit Kurulusu) sebagai mitra untuk melakukan pengembangan e-proxy and e-voting platform. Dalam hal pengembangan ini (e-proxy dan e-voting platform) KSEI telah melakukan sosialisasi kepada emiten yang salah satunya telah diadakan pada 24 Januari 2019 kepada emiten di Jawa Timur,” lanjutnya.

Ditambahkannya, pembaruan Fasilitas AKSes Next Generation (AKSes Next-G) juga akan diimplementasikan dalam waktu dekat. Pengembangan AKSes Next-G meliputi proses log in yang mudah, cukup dengan menggunakan alamat email.

Pengguna AKSes Next-G pun tidak terbatas pada investor saja tetapi juga masyarakat secara umum. Perubahan lain pada AKSes Next-G terdapat pada laman Beranda/Home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita/artikel terkait pasar modal.

“Dengan berbagai pencapaian dan pengembangan tersebut, KSEI kembali meraih Marquee Award sebagai The Best Central Securities Depository in Southeast Asia in 2018 versi Alpha Southeast Asia, yang sebelumnya juga pernah diraih di tahun 2016. Friderica berharap berhasilnya KSEI meraih penghargaan sebagai Kustodian Sentral terbaik di Asia Tenggara tahun 2018 lalu dapat semakin memotivasi seluruh insan KSEI untuk bekerja lebih giat guna mewujudkan berbagai program strategis yang telah direncanakan pada tahun-tahun mendatang.

Secara garis besar, tujuan rencana jangka panjang KSEI adalah membangun kapasitas dan kapabilitas perusahaan yang setara dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di tingkat regional dalam menghadapi tantangan globalisasi, mendukung perkembangan industri pasar modal, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pemakai jasa KSEI,” tutupnya