Surabaya, Suryanasional.com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur (Bakesbangpol Provinsi Jatim) Rapat koordinasi Evaluasi pelaporan Aksi terpadu penanganan konflik sosial dan Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) berbasis kekerasan tahun 2022, di Ruang Rapat Lantai 3 Bakesbangpol Prov. Jatim Jalan Putat Indah No.1 Surabaya, Selasa (13/12/2022).
Dua narasumber dihadirkan dalam acara ini, diantaranya dari Fatayat Nahdlatul Ulama Pimpinan Wilayah Jawa Timur dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur.
Dewi Winarti, M.Pd selaku
Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Timur Dewi Winarti, M.Pd memaparkan ihwal sekilas perjalanan Fatayat dari tahun 2017 hingga penyiapan RAN PE di Jawa Timur tahun 2021.
alumnus Magister Universitas Sunan Giri Surabaya (UNSURI) memaparkan ihwal sekilas perjalanan Fatayat dari tahun 2017 hingga penyiapan RAN PE di Jawa Timur tahun 2021.
“ Tiga Tantangan yang kami hadapi yakni Beberapa regulasi yang telah dimiliki oleh Jawa Timur dianggap telah dapat mewakili implementasi perpres No.7 tahun 2021. Perda Toleransi dan peraturan gubernur PUG dinilai sebagai kecukupan regulasi dalam melakukan pencegahan dan penaggulangan radikalisme dan ekstrimisme. Implementasi RAN PE dalam bentuk RAD atau Pergub dianggap OPD akan menimbulkan tanggung jawab baru, pekerjaan baru, pendanaan dan laporan baru yang akan menambah beban kerja mereka,” kata alumnus Magister Universitas Sunan Giri Surabaya (Unsuri,).
“Serta mengikat komitmen pemerintah bersama CSO dalam upaya implementasi RAN PE memerlukan strategi yang tepat agar Jawa Timur sebagai wilayah yang memiliki angka kasus radikalisme dan ekstrimisme dapat segera merespon implemnetasi RAN PE sesuai kondisi Jawa Timur,” kata Dewi yang juga menjabat menjadi Pengurus MUI Jawa Timur period 2021 hingga sekarang.
Sementara itu, narasumber lain, yakni Kepala Bidang Pemberdayaan dan perlindungan perempuan (PPP) DP3AK Provinsi Jawa Timur Ida Tri Wulandari, S.H., M.E dalam rakor ini mengusung tema Upaya Penanganan Konflik dalam Rangka Perlindungan serta Pemberdayaan Perempuan dan Anak Dalam Konflik Sosial.
“Motto Tangkas Tuntas serta beberapa Program prioritas yani Stop Stunting, Stop tanpa dokumen kependudukan, Stop Bullying kekerasan pada perempuan dan anak, Stop Pekerja Anak, Stop perkawinan Anak,” kata Ida Tri Wulandari.
Rapat koordinasi dihadiri peserta dari perwakilan Bakesbangpol Kabupaten / Kota dan OPD Anggota Tim Terpadu (Timdu) Penanganan Konflik Sosial Jawa Timur, Awakmedia dan dipandu Agus Setiawan, S.AB selaku Moderator yang juga menjabat sebagai CEO Rajawalimedia.net dan pengurus Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI). (Lex/red)
