RS. PHC Klaim Layanan Pasien BPJS Rata-Rata Di Atas Standar

Suryanasional.com|Surabaya, – Standarisasi pelayanan yang pada umumnya tidak diperoleh para pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kini bisa dinikmati leluasa penggunanya.

Klaim pelayanan di atas rata-rata bagi pasien BPJS Kesehatan tersebut tercetus dari manajemen RS PHC Surabaya. Rumah sakit di kawasan Tanjung Perak itu mengaku, pelayananan medis yang diberikan kepada pemegang kartu BPJS Kesehatan sudah di atas standar.

“Tapi ini bukan lagi standar, tapi layanan BPJS di PHC di atas standar,” aku Direktur Utama (Dirut) RS PHC Surabaya, dr. Agus Akhmadi mengomentari pelayanan pasien BPJS Kesehatan, Selasa (4/9/2018).

Selain memiliki banyaknya ruang/kamar/sal yang sangat mencukupi dibandingkan dengan rumah sakit lainnya, anak usaha PT Pelindo III untuk dibidang medis tersebut, Dan juga mengklaim mampu memberikan obat dengan harga yang sangat terjangkau. Menurut Bapak Agus, ada yang sangat beda untuk mengenai konsep obat di RS PHC, memang memberikan harga lebih murah dengan kualitas dan merek yang sama dibanding RS lainnya.

“Jangan Salah Anggap Murah, tapi nggak murahan. Jadi, jangan sampai kaget kalau dari RS situ ke sini (RS PHC, red),” tukasnya.

Kamar yang dikhususkan pasien BPJS? Agus menyebutkan , dari 4 tempat yang tersedia, RS PHC menempatkan 109 tempat tidur untuk pemegang kartu BPJS Kesehatan. Selain mengakomodir seluruh kelas di BPJS, RS PHC juga memberikan fasilitas kamar dengan kategori very important person (VIP).

“Ada juga 3 kamar VIP BPJS dengan satu tempat tidur dilengkapi dengan AC dan televisi. Untuk bisa menikmatinya memang ada tambahan cost. Yang pasti, kelas BPJS 1, 2 dan 3, kami berikan layanan di atas standar,” itu pasti kita jamin.

Untuk kuantitas pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan yang dirujuk ke RS PHC, Agus menjelaskan, setiap tahunnya bilangannya cenderung sangat meningkat. Hal ini bisa untuk dibaca dari grafik sebagai perbandingan angka tahun-tahun sebelumnya dengan pasien BPJS tahun 2018.

“Contohnya, tahun 2014 mencapai 25 persen dan tahun 2015 melonjak 5 persen menjadi 30 persen. Lalu, di tahun 2018 ini sudah 47 persen dengan pasien paling banyak terkena stroke kronis,” ungkap Agus di sela perayaan HUT 19 RS PHC Surabaya awal September 2018 lalu. (Budi R)