Siapkah Masyarakat Kabupaten Blora Dalam Persaingan Mengambil Peluang Keberkahan Dengan Beroperasinya di Bandara Ngloram?

Oleh : Djati Walujastono

Dalam perencanaan pembangunan Reaktivasi bandara Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora, diklasifikasikan sebagai Bandara Domestik Pengumpan, artinya bandara udara yang ditetapkan sebagai bandara udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri, juga sebagai bandara udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas.

Awalnya bandara Ngoram adalah sebagai bandara udara khusus, artinya bandara udara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya. Dalam hal ini hanya untuk melayani kegiatan migas, seperti untuk kegiatan pendidikan Akamigas, dan pusat pendidikan dan pelatihan migas dan pertamina EP asset IV Cepu.

Sedangkan kegiatan untuk tahun 2018 adalah hanya perencanaan, seperti pembuatan Master Plan, DED (Detail Engineering Design), AMDAL, KKOP (Kawasan Keselamatan operasi penerbangan) ditambah pemagaran sekitar bandara dan overlay/hotmix existing Runway 900 m. Sehingga sudah bisa dipakai untuk pesawat charter, Medivac (pesawat untuk pelayanan kesehatan) dan pesawat latih seperti DHC-6 (Twin Otter), CN-212, atau pesawat Turbo Prop berpenumpang sedikit.

Sedangkan kegiatan tahun 2019 pembangunan fisik baru dilakukan dengan perluasan bandara Ngloram, pembangunannya antara lain: memperpanjang Runway dari 900 m menjadi 1200 m sehingga sudah bisa dipakai untuk pesawat ATR 72-500/600 dengan batas minimal bagasi.

Sedangkan kegiatan di tahun 2020 memperpanjang Runway dari 1200 m menjadi 1500 m sehingga sudah bisa dipakai untuk pesawat ATR-500/600 dengan kapasitas penuh. Bahkan ketua Bandara Dewadaru Karimunjawa, Jepara sekaligus pelaksana Pembangunan Bandara Ngloram, menargetkan September 2020 sudah bisa di darati pesawat Turbo Prop ATR 72-500/600. Sudah ada pendekatan dari Lion Mentari Airlines ke Bandara Ngloram untuk merencanakan melakukan penerbangan dengan tujuan Cepu-Halim Perdana kusuma Jakarta.

Dalam perencanaan jangka panjang dilakukan perpanjangan Runway sampai sekitar kurang lebih 2500 m sehingga pesawat Boeing dan Airbus dan jenis pesawat Turbo Fan lainya bisa landing dan take off di bandara Ngloram.

Dengan akan dibangunnya Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, maka dimungkinkan akan berdirinya beberapa perusahaan jasa kedirgantaraan seperti pemeliharaan, perbaikan  dan overhaul atau bisnis penerbangan, kegiatan kedirgantaraan, pendidikan dan pelatihan.

Oleh sebab itu, lanjutnya, di sekitar rencana pembangunan bandar udara  Ngloram tersebut masih memungkinkan untuk pembangunan kawasan industri kedirgantaraan atau Aerospace Park. Dimana Aerospace Park adalah suatu kawasan industri yang melayani kegiatan industri kedirgantaraan. Jadi, Aerospace Park pada dasarnya adalah sebuah kawasan industri. Dimana kawasan industri ini khusus menangani industri kedirgantaraan sehingga kawasan industri tersebut terdapat berbagai kegiatan, sarana dan prasarana, organisasi pengelola kawasan.

Dimana unit-unit organisasi yang terkait dalam kegiatan perawatan, perbaikan dan overhaul pesawat udara, industri pembuat suku cadang pesawat udara, mesin, industri desain dan manufaktur pesawat udara, pusat pendidikan dan pelatihan di bidang industri kedirgantaraan, jasa layanan engineering, dan lain sebagainya, sebagai sebuah mata rantai industri dirgantara.

Untuk itu maka Pemerintah daerah (Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab. Blora) sebaiknya menunjukkan ikhtiar penyiapan masyarakat sekitar bandara Ngloram secara moral, skill, dan kewirausahaan untuk dapat mengambil peluang keberkahan dari pembangunan Reaktivasi Bandara Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora. Jangan sampai terjadi peribahasa “ jangan menjadi Budak di Kampung Sendiri” bagi warga setempat karena terakomodasi dalam sektor-sektor ekonomi pasca pembangunan Reaktivasi Bandara Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora.

Semoga pembangunan reaktivasi Bandara Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora menjadi berkah bagi masyarakat Blora dan sekitarnya. “Berkah artinya bermanfaat bagi segala hal, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan tentunya masa depan Masyarakat Indonesia khususnya masyarakat sekitar bandara Ngloram, Cepu utamanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, sebaiknya pemerintah baik di daerah, regional dan pusat berupaya maksimal dalam penyiapan kompetensi dan ketrampilan warga setempat mengantisipasi peluang-peluang ekonomi yang akan muncul.

Pemerintah jangan lalai mempersiapkan mental masyarakat agar tah kalah bersaing. “Ketrampilan, ekonomi, bisnis, pendidikan dan aspek lain perlu dibangun. Karena dengan persiapan yang baik bagi masyarakat Blora, khususnya sekitar bandara Ngloram maka akan bisa menyerap tenaga kerja dan sekaligus mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat Kabupaten Blora.

Profile Penulis :

  • Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Blora.
  • Staf Khusus Bupati Blora, bidang Iptek, Pengentasan Kemiskinan, Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal.
  • Dosen Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknik Ronggolawe (STTR) Cepu.
    Pengampu Teknik Perminyakan-Pemboran, SMK Migas Cepu.
  • Wakil Ketua Komunitas Sapi Indonesia (KSI), Jateng dan DIY.
  • Dewan Penasehat Komunitas Sapi Indonesia (KSI) Blora.
  • Dewan Pembina KOMBAT TNI-POLRI DPD Blora.
  • Dewan Pengawas Yayasan ITTIBAA’UL IHSAN Cepu.
  • Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO), Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Blora.