Bojonegoro, Suryanasional.com – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Bojonegoro atau lebih dikenal dengan Stikes Maboro meraih akreditasi Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKES) program studi D3 Perekam dan Informasi Kesehatan dengan hasil Baik Sekali.
Pencapaian yang diraih Stikes Maboro ini tentunya meningkat jauh dari pencapaian akreditasi sebelumnya dengan hasil C. Raihan akreditasi ini menjadi penanda penting bagi Stikes Maboro untuk menjadi perguruan tinggi dengan Program Studi (Prodi) yang bermutu.
“Hasil ini merupakan bukti dari hasil kerja nyata penuh integritas dari semua komponen yang ada yaitu Pimpinan STIKES, Ka. Prodi D3 Perekam dan Informasi kesehatan, Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Alumni, Pengguna Lulusan, Pembimbing Lapangan dan Mitra kerja,” kata Ns. Sudalhar., M.Kes, Senin (26/12/2022).
“Capaian ini patut kita disyukuri dan kita dibanggakan,” imbuh dia.
Akreditasi dengan hasil Baik Sekali yang diraih Stikes Maboro ini merupakan penilaian obyektif dari LAM-PTKES dan terpercaya dengan menggunakan instrumen penilaian yang baru yaitu 9 kriteria.
Dalam menghadapi akreditasi tersebut Stikes Maboro, khusunya pada prodi D3 Perekam dan Informasi Kesehatan ini sudah mempersiapkan segalanya dengan waktu cukup lama.
“Jauh-jauh hari kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya, karena kita berharap akan mendapatkan hasil yang terbaik. Alhamdulillah hari ini, 26 Desember 2022, SK dari LAM-PTKES sudah diterima dan mendapatkan hasil yang terbaiknya, yaitu Baik Sekali,” kata Sudalhar.
Hasil akreditasi baik sekali inipun pastinya akan membangun kepercayaan publik akan hadirnya Stikes Maboro pada prodi D3 Perekam dan informasi Kesehatan.”Bagi civitas akademik ini tentunya dalam upaya peningkatan mutu. Sementara bagi alumni dapat memberikan akses yang luas dalam pengembangan karir, studi lanjut maupun dalam kehidupan masyarakat,” kata Sudalhar.
Dia berharap, dengan perolehan akreditasi ini semoga D3 Perekam dan Informasi kesehatan tetap meningkatkan mutu Tridharma, pelayanan kepada mahasiswa, sehingga dapat memperoleh akreditasi ulang nantinya menjadi UNGGUL.
“Selain itu harapan besar lainya tahun depan dapat memberikan peluang bagi tenaga kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan yang bukan berlatar belakang rekam medis dapat menempuh pendidikan di Stikes Maboro dengan program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau),” terang Sudalhar.
Disebutkan Sudalhar, bahwa akreditasi program studi rekam medis sebagai salah satu indikator kualitas pengelolaan program studi tersebut. Stikes Maboro selama ini telah berupaya maksimal dalam mengemban kepercayaan pemerintah maupun masyarakat.
“Semoga pencapaian ini akan menjadi kekuatan Stikes Maboro untuk terus maju dengan melalukan akreditasi pada Prodi lain yaitu S.1 Administrasi Rumah Sakit , S.1 Gizi dan Akreditasi Institusi Stikes Maboro,” katanya.
“Akreditasi dengan hasil Baik Sekali ini Ke depan diharapkan Prodi Rekam Medis bisa digunakan sebagai tempat belajar para Aparatur Sipil Negara dan bisa mengajukan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau yaitu pengakuan terhadap pengalaman kerja setara dengan sejumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus di tempuh sehingga bisa mengurangi beban SKS dan mempercepat waktu kelulusan,” kata Sudalhar.(Lex/red).
