WAKTU LAYANAN PELABUHAN TERPANGKAS 15%, TERAPAN POCC TANJUNG PERAK DIEVALUASI

Editor:Tri Karyono|Reporter:Budi Raharto

Suryanasional.com|Surabaya,-Pelayanan jasa kepelabuhanan di Tanjung Perak, kini mampu dipersingkat hingga 15% dari rata-rata waktu yang sebelumnya berkepanjangan dan berjam-jam. Klaim kecepatan pelayanan tersebut terbukti, setelah PT Pelindo III (Persero) mengevaluasi pelaksanaan Port Operations Command Center (POCC) yang dioperasikan sejak, 6 Desember 2018 lalu.

“Hasil dari evaluasi 100 hari penerapan POCC di Pelabuhan Tanjung Perak, pelayanan lebih efisien dan terpusat. Karena, POCC yang juga terhubung dengan Inaportnet ini mengintegrasikan layanan mulai dari pelayanan kapal, barang, penerbitan nota tagihan, dan jasa pendukung lainnya,” urai Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto, Kamis Kemarin (21/2//2019).

Berdasar evaluasi tersebut, beberapa layanan, seperti waktu verifikasi permohonan pelayanan mampu dipercepat menjadi 0,3 jam dari durasi layanan yang sebelumnya membutuhkan waktu hingga 1,17 jam. Selain itu, lanjut Putut, waktu tunggu pelayanan dari yang semula 13,57 menit menjadi 11,34 menit. “Termasuk, waktu pergantian kapal di dermaga dari 4,42 jam menjadi 3,93 jam,” jaminnya.

Merujuk percepatan waktu layanan tersebut, meyakinkan Pelindo III mempersiapkan pengaplikasian program pelayanan digital POCC di pelabuhan lain di wilayah kerja perseroan. Nantinya, POCC menjadi bagian dari Integrated Billing System (IBS) yang rencananya diterapkan di wilayah kerja Pelindo I-IV. “Pertengahan tahun ini, sistem layanan POCC akan diuji coba ke seluruh pelabuhan,” kata Putut.

Diharapkan, melalui penerapan sistem layanan terpadu berbasis digital ini, seluruh pelabuhan di Indonesia akan terhubung dalam satu layanan yang terintegrasi. Menurutnya, pengguna jasa cukup mengakses satu portal untuk berbagai jenis pelayanan dari Sabang sampai Merauke. “Semangatnya, ke depan seluruh pelabuhan di Indonesia terhubung dalam satu layanan,” paparnya.

Minto, petugas perencanaan penambatan kapal PT Pelni mengaku, pelayanan digital yang diterapkan Pelindo III ini memudahkan pengguna jasa dalam proses percepatan kinerja. Sebelumnya, aku Minto, harus ke pelabuhan untuk melakukan koordinasi terkait kebutuhan pelayanan, seperti layanan kapal pandu dan tunda, tambatan di dermaga, serta peralatan bongkar muat.

“Dulu, saya harus datang ke pelabuhan untuk rapat bersama dengan para penyedia jasa. Padahal, saya tinggal di Tretes yang jauhnya sekitar 70 km dari Tanjung Perak. Sekarang, bisa dengan meeting online. Kalau ada masalah tinggal telepon POCC,” ungkap lelaki 54 tahun yang sudah 11 tahun bertugas di operasional tambatan ini.

Hal senada juga dikatakan Yusuf Iskandar (38). Sebelum ada layanan digital, kata petugas PT Suntraco ini, pengguna jasa bisa terkena denda karena terlambat mengurus perubahan permohonan layanan. Terlebih jika terjadi di malam hari, pengurusan dokumen perubahan relatif lama karena butuh waktu untuk menginformasikan ke petugas yang berwenang.

“Misalnya karena jadwal kapal sandar berubah. Kalau terlambat mengurus perubahan permohonan layanan, bisa kena denda,” akunya.

Di tengah berbagai inovasi IT di pelabuhan, layanan helpdesk di POCC menjadi sentuhan manusia yang bisa mengambil keputusan saat terjadi unusual condition. Misalnya, jika ada kendala crane kapal rusak sehingga membutuhkan crane darat dan kapal perlu bertukar dari sandar kiri ke sandar kanan.

“Ada manager yang bisa mengambil keputusan. Bila perlu, ke lapangan, karena POCC berada di sini (pelabuhan),” tuturnya.