Cost Transformation Semen Indonesia Dulang Laba Bersih Rp 3,086 Triliun

Editor:Tri Karyono|Reporter:Budi Raharto

Suryanasional.com|Jakarta,-Naiknya harga batu bara sangat dirasakan pengaruhnya terhadap beban operasional PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kondisi di tahun 2018 itu semakin berat, menyusul ketatnya persaingan dengan hadirnya pemain baru di industri semen nasional.

Beruntung, meski kondisi tahun 2018 dirasa sangat berat, produsen semen pelat merah ini masih mencatatkan pertumbuhan kinerja positif. Buktinya, data yang dilansir perseroan hingga akhir 2018, Selasa (2/4/2019), telah mencatatkan pembukuan laba bersih sebesar Rp3,086 triliun. “Ini tak lepas dari dukungan strategi baru melalui berbagai program transformasi,” ungkap Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso.

Strategi yang didukung peningkatan kinerja signifikan tersebut, diterapkan di seluruh Semen Indonesia Group. Menurut Hendi, terobosan itu adalah transformasi biaya atau cost transformation. “Yang kemudian menjadi kunci keberhasilan perusahaan untuk bangkit,” yakinnya.

Dijelaskan, perseroan secara konsolidasi, di tahun 2018 telah mencatatkan total volume penjualan domestik dan ekspor sebesar 33.153 juta ton, termasuk penjualan dari Thang Long Cement (TLCC) Vietnam. Volume penjualan tersebut naik 5,8% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 31.348 ton.

“Volume penjualan ekspor perseroan dari fasilitas produksi di Indonesia, tahun 2018 tercatat 3.157 juta ton, atau naik sebesar 68,7 persen daripada periode yang sama tahun 2017 sebesar 1.871 juta ton,” urai Hendi. (sa/ms/smn)

Berikut catatan kinerja keuangan PT Semen Indonesia tahun 2018 :

• Pendapatan tercatat Rp30.688 triliun, naik 10,33% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp27.814triliun.

• Beban Pokok Pendapatan tercatat Rp21.357 triliun, naik 7,57% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp19.854triliun.

• Laba per saham dasar tercatat Rp519,-naik 90,11% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp273,-.