Amblasnya Jalan Raya Gubeng Dialihkan Sementara, Di Perkirakan 3 Bulan Baru Bisa Normal

Editor: Tri Karyono|Reporter: Budi Raharto

Suryanasional.com|Surabaya, Diperkirakan, selama 3 bulan, atau bahkan lebih, arus kendaraan yang menuju dan keluar dari lokasi amblasnya Jalan Gubeng dialihkan rute lalu lintasnya. Rekayasa lalu lintas (Lalin) yang dilakukan Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya tersebut tersusun melalui 6 pola pengalihan arus.

“Ini (rekayasa lalin, red) menyesuaikan dengan proses penyelidikan amblasnya Jalan Gubeng yang bisa memakan waktu tiga bulan, atau lebih,” ingat Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Eva Guna Pan Pandia dikonfirmasi, Rabu (19/12/2018).

Ia menjelaskan, enam pola yang diadopsi dalam rekayasa lalin untuk menghindari ruas di lokasi kejadian amblasnya Jalan Gubeng tersebut telah ditetapkan dalam rumusan bersama Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Surabaya. Untuk itu, Pandia meminta, agar pengguna jalan raya bersabar dan sebisanya melalui jalan yang dialihkan untuk mengurai kemacetan.

“Pola pengalihan arus yang pertama adalah membelokkan arus lalu lintas dari Jalan Pandegiling belok kiri ke Jalan Urip Sumoharjo, dan kedua adalah mengarahkan arus lalu lintas di Jalan Irian Barat dari selatan ke utara,” ulas Pandia saat menggelar jumpa pers Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Forum LLAJ) Kota Surabaya bersama Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Surabaya, Irfan dan jajaran instansi terkait lainnya.

Dalam paparannya, Pandia mengatakan, pola rekayasa arus lalin yang ketiga adalah, dari Jalan Ngagel Wonokromo dialihkan belok kiri ke Jalan Sulawesi. Selanjutnya, pola pengalihan arus yang keempat adalah, arus lalu lintas dari Jalan Ngagel Wonokromo tidak diperkenankan lurus ke arah Jalan Raya Ngagel.

“Pola kelima, arus lalu lintas kami alihkan di traffic lifght Simpang Bagong yang hanya berlaku dari arah timur ke barat,” kata Pandia.

Menurutnya, pola pengalihan lalin yang kelima ini juga mengharuskan pengguna jalan/kendaraan dari arah selatan atau Jalan Ngagel berbelok ke Jalan Keputran. Sedangkan, pola rekayasa lalin yang keenam, adalah menutup Jalan Sumbawa. “Demi kelancaran bersama, sekali lagi, agar pengguna jalan bersabar dengan pola pengalihan arus lalin ini,” pintanya.