Dinas Pematusan Singgung PT.Perusahaan Gas Negara Yang Di Ngagel Surabaya

Suryanasional.Com|Surabaya,– PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGN menyebut, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya tidak berkoordinasi sebelum melakukan pekerjaan pengerukan sungai di lokasi bocornya pipa gas bumi di wilayah Ngagel Jaya Selatan, Surabaya.

Alhasil, mekanik alat berat jenis backhoe yang digunakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pematusan untuk mengeruk sungai bersinggungan dengan instalasi pipa gas bumi milik PGN yang berujung ledakan hingga semburan api.

“Beruntung, kami langsung sigap menurunkan petugas untuk membenahi dan menangani kebocoran pipa. Tim kami langsung menyisir serta mensterilkan lokasi kejadian dengan dibantu aparat keamanan,” jelas Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengomentari kebocoran pipa gas bumi milik PGN, Jumat (26/10/2018) pagi.

Sebelumnya, PGN melakukan pengecekan terkait kejadian yang berimbas 3 korban luka-luka karena ledakan pipa gas bumi yang bocor tersebut. Begitu diketahui kebocoran pipa yang berada di dalam sungai terkena alat berat yang tengah mengerjakan pengerukan di sekitar lokasi, PGN langsung menurunkan Tim TPG & HSE yang bertugas menangani kondisi darurat ke lokasi kejadian.

“Berdasarkan data kronologis yang direkam tim PGN, kebocoran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Informasi itu terekam dalam sistem monitoring jaringan pipa dan Contact Center PGN. Tapi ersoalannya, aktivitas pengerukkan sungai yang berada di bawah Dinas Pematusan tidak melakukan koordinasi lebih dulu,” ingatnya.

Selayaknya, kata Rachmat, pemilik pekerjaan dalam hal ini Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya menjalin koordinasi sebelum melakukan aktivitas pengerukannya. Alasannya, PGN telah mempunyai peta jaringan pipa daring yang bisa dilihat tiap pengerjaan infrastruktur di lapangan.

“Selayaknya memang berkoordinasi dengan PGN, karena kami punya peta jaringan pipa yang terpasang,” ujarnya.

Diungkapkan, selama ini setiap pengerjaan infrastruktur yang bisa menimbulkan persinggungan pipa jaringan gas bumi milik PGN selalu terjalin koordinasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi benturan pekerjaan yang biasanya menggunakan alat berat dengan jaringan pipa gas yang tertanam. “Karena selama ini, kami juga sering melakukan koordinasi kepada para kontraktor di lapangan, agar mencegah terjadingan persinggungan pekerjaan,” tuturnya.

Sebagaimana pengalaman yang terjadi selama ini, PGN selalu melakukan sosialisasi secara aktif kepada para kontraktor infrastruktur darat. Ia mencontohkan, seperti pembangunan infrastruktur jalan di Ibukota Jakarta, PGN kerap bersinergi dengan para kontraktor lapangan guna koordinasi.

“Hasilnya, sudah semakin jarang alat berat pengerjaan infrastruktur yang menyenggol pipa PGN,” katanya.

Menyinggung adanya korban, PGN sejauh ini siap mengakomodir apapun risiko di lapangan. Namun, diingatkan, api yang menyembur dari pipa tersebut semula dipicu dari keberadaan kompor gas pemilik warung di sebelah area. “Tim kami profesional, langsung dapat menetralisir lokasi kejadian. Terimakasih kepada para aparat keamanan di lapangan yang membantu tugas lapangan,” pungkasnya.