Dinas Pertanian Ngawi Gelar Evaluasi Bidang Tanaman Pangan Dan Penganugrahan Lomba Produktivitas Padi Tahun 2021

Ngawi, Suryanasional.com – Dalam upaya Dinas Pertanian untuk meningkatkan program sector pertanian khususnya produksi padi terus dilakukan. Melalui bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Ngawi, Salah satunya dengan kegiatan evaluasi bidang tanaman pangan dan penganugrahan lomba produktivitas padi tahun 2021 yang dilaksanakan di Hall Kurnia Convention dan di ikuti oleh para Petugas Penyuluh Lapangan dan Kelompok Tani, Senin (13/12/2021)

Kegiatan ini dipimpin langsung kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Supardi, SE, M.Si. Pada kesempatan tersebut ia menegaskan selain mengevaluasi kinerja kegiatan tanaman pangan tahun 2021, juga dalam rangka penganugrahan lomba produktivitas padi yang telah memasuki tahun ke-4 serta memberikan apresiasi kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau petugas data tanaman pangan dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) 19 kecamatan sebagai motor di lapangan dalam pencapaian produksi padi di Kabupaten Ngawi.

“Untuk luas tanam di tahun 2021, Ngawi surplus melampaui target, Target dari pemerintah pusat, 138,403 Ha sedang Kabupaten Ngawi terealisasi 146,816 Ha, dengan adanya luas tanam yang surplus tersebut dengan sendirinya berpengaruh terhadap hasil panen, khusus untuk padi, menurut data sementara Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini Kabupaten Ngawi menduduki peringkat ke 1 Jawa Timur dengan produksi 804.810 ton GKG dan peringkat 3 secara Nasional sebagai Kabupaten dalam peningkatan produksi padi tertinggi tahun 2020-2021,” ujarnya.

Selain itu, Supardi juga menambahkan, dalam mengapresiasi para petugas lapangan maupun para petani yang berkaitan dengan lomba produktifitas tanaman padi untuk kelompok tani. Tahun ini atau Tahun ke Empat Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi melaksanakan lomba produktifitas padi yang muaranya adalah peningkatan produksi.

“Untuk produksi padi, dengan adanya kemitraan dengan pabrik Wilmar Padi Indonesia dan PT SPS, akan membantu petani menjual produksinya langsung ke pabrik tanpa melalui tengkulak, dengan adanya kirim langsung, petani bisa mengurangi biaya pengeluaran,” pungkasnya. (Fir/Red)