DPW PEKAT IB JATIM Minta Polri Segera Tuntaskan Kasus Terbunuhnya Brigadir J

Surabaya, Suryanasional.com – DPW Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT-IB) Jawa Timur meminta agar Polri menuntaskan penegakan hukum atas kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal itu terungkap dalam aksi damai PEKAT-IB DPW Jatim di depan Mapolda Jawa Timur jalan A. Yani Surabaya, (1/8/2022) Aksi dukungan PEKAT kepada Polri dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo ini merupakan instruksi Ketua Umum Pekat IB, H. Markoni Kotto, SH.

Aksi dipimpin Ketua Dewan Penasehat Pekat IB Jatim Hartanto Boechori, Sekretaris Pekat IB Jatim Rani Maharani dan Ketua OKK Sumidi beserta 50 pengurus dan anggota Pekat IB DPW Jatim.

Hartanto Boechori mengatakan, mendukung sepenuhnya upaya Polri dalam melakukan proses penegakan hukum kasus ini.

“Bila ada pihak-pihak atau siapapun, berpangkat apapun, mempunyai jabatan apapun yang berupaya menghalang-halangi atau ingin mengaburkan penegakan hukum atas kasus terbunuhnya Brigadir J, wajib ‘dihabiskan’,” katanya

Disebutkan oleh Hartanto Boechori, bahwa Polri diharapkan tidak terpengaruh oleh apapun upaya untuk melemahkan proses hukum kasus ini.

“Maju terus Kapolri Bapak Listyo Sigit Prabowo. Atas nama pribadi dan seluruh organ PEKAT Indonesia Bersatu, mendukung sepenuhnya Kapolri beserta jajaran untuk menuntaskan pengungkapan “teka-teki” terbunuhnya Brigadir J,” katanya.

Hartanto Boechori yang juga Ketua Umum Organisasi Wartawan PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) meminta agar Polri segera menetapkan tersangka dan melakukan penahanan.

“Pemeriksaan istri Ferdy Sambo juga tidak selayaknya mundur-mundur karena yang bersangkutan Saksi Kunci. Jalankan hukum sebagaimana mestinya. Perlakukan semua orang sama dimata hukum. Equality before the law,” ungkap Hartanto Boechori.

Aksi PEKAT-IB DPW Jatim diterima Kepada Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto, SH., SIK. dan Kasubdit III Direktorat Intelkam Polda Jatim AKBP Agus Prasetyo SH M.Hum, mewakili Direktur Intelkam di ruang Bid Humas Polda Jatim.

Kepada Polda Jatim, Hartanto Boechori meminta agar dukungan PEKAT IB tersebut disampaikan kepada Kapolri beserta jajaran di Mabes Polri. Polda Jatim menyetujui tuntutan tersebut dan disampaikan oleh Kabid Humas maupun Kasubdit Intel, selanjutnya akan dibuatkan laporan ke Mabes Polri.

Sementara itu, Sumidi korlap aksi saat orasinya mengatakan, bahwa tewasnya Brigadir J menjadi trending topik publik di tanah air dan menimbulkan banyak spekulasi yang cenderung liar sehingga membuat kepercayaan masyarakat terhadap Institusi Polri semakin menurun.

“Kita berharap Tim Khusus bentukan Kapolri dan Komnas HAM secepatnya memberikan keputusan yang pasti, terbuka dan transparan dalam membedah kasus tersebut, sehingga kepuasan terhadap Institusi Polri maupun ke Kapolri Listyo Sigit Prabowo tetap dipercaya rakyat sebagai lembaga Independen. Polri merupakan pengayom rakyat dan pelindung masyarakat Indonesia,” katanya.

“Kami sebagai ormas PEKAT IB Jatim mendukung penuh terhadap Polri tepat, akurat dan kredibel,” imbuh Sumidi.

Sementara itu, Kombes Pol Dirmanto mengucapkan terimakasih atas partisipasi dan dukungan morilnya terhadap institusi Polri dari ormas PEKAT IB secara Nasional khususnya DPW Pekat IB Jatim,

“Semoga PEKAT IB ke depan tambah maju dan jaya. Kami atas nama Kapolda Jatim mengucapkan banyak terimakasih atas kepercayaan dan dukungan Pekat IB Jawa Timur yang dalam hal ini diwakili Bapak Hartanto Boechori sebagai Ketua Dewan Penasehat dan Sekretaris Pekat IB Jawa Timur, Rani Maharani”, tutup Dirmanto.

Dalam kesempatan itu, Ketua Pekat IB Jatim H. Rahmat Santoso, SH., MH. melalui Ketua Dewan Penasehat Pekat IB Jatim menyampaikan salam hormat kepada Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran dan khususnya kepada Kapolda jatim Irjen. Pol. Dr. Nico Afinta, S.I.K., S.H., M.H. beserta jajaran.

H. Rahmat Santoso yang juga Ketua Umum DPP IPHI (Ikatan Penasehat Hukun Indonesia) dan juga Wakil Bupati Blitar Jawa Timur itu menyampaikan dukungan sepenuhnya kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo menuntaskan penegakan hukum atas terbunuhnya Brigadir J.

Seperti diketahui, terbunuhnya Brigadir Yosua atau Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdi Sambo di Duren III Jakarta, (8/7/2022), sampai hari ke 24 masih menyimpan “gundukan misteri”.

Perkara yang menurut pakar hukum dan kriminal maupun orang awam sekalipun sebagai kasus pidana biasa dan “terang benderang”, faktanya pemecahannya “super-duper” rumit, berbelit-belit dengan melibatkan berbagai institusi Negara. Beberapa Jenderal Polisipun sampai harus “diturun-gunungkan” atau sampai melibatkan Kapolri dan para petinggi Polri di jajarannya.

Nyaris semua orang awam sampai para pakar hukum/kriminal di Indonesia bahkan mungkin juga di dunia merasa “gemas” dengan penanganan perkara yang “melambung”.

Menkopolhukam Mahfud MD dan bahkan Presiden Jokowi juga sampai beberapa kali meminta Polri segera menyelesaikan kasus ini secara professional dan terbuka. Namun tetap saja Polri masih harus bertindak “super multi ekstra ribet”.

Masyarakat awam faham, bila Brigadir J itu dan lingkaran pembunuhnya masyarakat biasa, maka Polisi dipastikan sudah dapat menuntaskan segera setelah kejadian.

Spekulasi di masyarakatpun berkembang s cara liar. Ada apa di tubuh Polri?! “Gerbong” Jenderal ini dan itu saling “tarik-menarik” kekuasaan. Penyidik bekerja di bawah tekanan. Komnas HAM, Kompolnas, Laboratorium Forensik dan LPSK bagian dari Polisi, tidak mungkin bisa independen.

Berbagai spekulasi lainpun berkembang di tengah masyarakat, lingkaran Polisi sendiri dan para pensiunan petinggi Polisi serta para pakar di bidangnya masing-masing.

Kredibilitas Polri dipertaruhkan. Kepercayaan masyarakat terhadap Polri menjadi “mengambang”. Pengamatan di lapangan, beberapa kalangan masyarakat mencemooh kerja Polri yang dinilai ambigu. Tidak tegas. Menjadi tanda-tanya besar, apa yang terjadi di tubuh Polri?! Benarkah tongkat komando Kapolri Listyo Sigit Prabowo tidak berfungsi sepenuhnya?! “Pertarungan kekuatan?.(Lex/red,).