Pelindo III Sebagai Tuan Rumah Inap Ke-20

Editor:Tri Karyono|Reporter:Budi Raharto

Suryanasional.com|Surabaya,-Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang dikelola BUMN Pelindo III, kembali menjadi Tuan rumah penyelenggaraan konferensi tahunan organisasi jaringan pelabuhan internasional, International Network of Affiliated Ports (INAP) ke-20, di Hotel Sheraton Surabaya pada 23 dan 24 Januari 2019. Bagi Surabaya, kehormatan menjadi kota tuan rumah kali ini merupakan yang keempat kalinya setelah tahun 1999, 2006, dan 2012.

CEO Pelindo III Regional Jawa Timur Onny Djayus mengatakan INAP merupakan jaringan afiliasi yang mempertemukan beberapa pelabuhan di Asia dan Afrika melalui jalinan kerja sama yang intensif. “Konferensi internasional ini bertujuan untuk memudahkan jaringan bisnis distribusi barang antarpelabuhan yang sudah menjadi anggotanya. Juga mengembangkan penggunaan teknologi, sistem handling, dan standar pelayanan pelabuhan,” ujarnya, di sela acara.

Ditemui ditempat yang sama, Ketua INAP terdahulu yaitu Capt. Athula Hewavithara, Managing Director Port of Colombo, Sri Lanka Port Authority menegaskan harapannya agar di masa mendatang kerjasama melalui organisasi INAP dapat ditingkatkan lingkupnya yaitu tidak hanya antara pelabuhan utama negara yang digagas melalui Kerjasama Sister City tetapi juga dengan Perusahaan Pelayaran yang beroperasi di pelabuhan peserta serta antar Terminal Petikemas.

Pada kesempatan yang sama, Mr. S.D Weerasinghe, Foreign Training Coordinating Officer Port of Colombo – Sri Lanka, Sri Lanka Port Authority menambahkan tentang manfaat dari kerjasama organisasi INAP yaitu untuk menjembatani kerjasama perdagangan di antara berbagai pelabuhan negara yang tergabung dalam organisasi INAP. Diharapkan di masa mendatang, organisasi INAP dapat meluaskan keanggotaannya tidak hanya diantara Pelabuhan Penggagas Organisasi INAP tetapi juga lebih luas dengan Perusahaan Pengelola Pelabuhan Utama Negara baik pemerintah maupun swasta.

Dengan adanya perubahan strategi pengelolaan pelabuhan dan berkembangnya industri bisnis kepelabuhanan, bentuk dan tujuan kerjasama INAP juga harus berubah menyesuaikan kebutuhan sehingga memberikan manfaat yang besar bagi para anggotanya. Dia mengharapkan agar program diskon pajak Bea Masuk dan potongan tariff dapat kembali dipertimbangkan dan Program Pertukaran Staff Ahli dapat kembali lebih digalakkan. “Not only Tax and Tariff Privileges but also INAP Technical Exchange Programs (ITEP) should be emerged more intense,’ ujarnya.

Selain pertemuan rutin dan konferensi, ke- 45 delegasi tersebut juga diajak mengunjungi Terminal Teluk Lamong, sebagai salah satu terminal kebanggaan Indonesia, karena merupakan terminal semi otomatis pertama di Asia, juga diajakn mengunjungi Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Tanjung Perak yang membuat warga Kota Pahlawan dapat turut menyambut kedatangan cruise internasional.

Pelindo III juga turut mempromosikan spot lokasi wisata baru yaitu Surabaya North Quay (SNQ) yang merupakan inovasi dari pelabuhan di Indonesia. selain menjadi gerbang perekonomian juga bisa menjadi lokasi wisata di mana hal tersebut belum ada di pelabuhan anggota INAP.

“Saat berkunjung ke Terminal Gapura Surya Nusantara, juga akan sekaligus diajak berkunjung ke Surabaya North Quay (SNQ) yang menjadi destinasi wisata maritim baru di Surabaya. Dari sana para tamu bisa melihat bagaimana pemanfaatan tata ruang di pelabuhan tidak hanya untuk aktivitas logistik, tetapi juga bisa dioptimalkan menjadi ruang publik bagi masyarakat,” tambah Onny Djayus.

Saat ini INAP sudah beranggotakan 10 pelabuhan yaitu Cebu Port, Subic Bay, dan Davao Port (Filipina), Chittagong Port (Bangladesh), Colombo Port (Sri Lanka), Dangjin Port (Korea), Transnet Port Terminal (Durban, Afrika Selatan), Kochi Prefectual Government (Jepang), Mokpo Newport Terminal (Korea), Qingdao Port (China), dan Pelabuhan Tanjung Perak (Indonesia).

Pelindo III sebagai operator terminal di Pelabuhan Tanjung Perak merupakan anggota tetap sekaligus merupakan pendiri INAP. Organisasi tersebut bermula dari jalinan kerja sama program pelabuhan kembar (sister port) antara Port of Kochi (Jepang) dengan Port of Colombo (Sri Lanka). Organisasi INAP lahir atas prakarsa M.H.M. Ashraff, PC.MP., seorang Menteri Pembangunan, Rehabilitasi dan Rekontruksi Pelabuhan Sri Lanka pada Maret 1998. Gagasan ini muncul karena perlu adanya jaringan afiliasi yang mempertemukan beberapa pelabuhan di Asia melalui jalinan kerja sama yang intensif.